Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Sebut Bahan Pangan Alami Deflasi 0,13 Persen pada April 2020

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan mendapat laporan pada April 2020 bahan pangan mengalami deflasi 0,13 persen.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Tangkap layar channel YouTube KompasTV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Jokowi mengungkapkan mendapat laporan pada April 2020 bahan pangan mengalami deflasi 0,13 persen. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan mendapat laporan pada April 2020 bahan pangan mengalami deflasi 0,13 persen.

Melihat hal ini, ia melihat terdapat penurunan daya beli masyarakat di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas (Ratas) soal Kebutuhan Bahan Pokok melalui video conference, Rabu (13/5/2020). 

Sebelumnya, Jokowi kembali mengingatkan kepada jajarannya untuk memperhatikan peringatan FAO, organisasi pangan dan pertanian, terkait ancaman krisis pangan akibat Covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

"Hati hati dengan peringatan FAO mengenai krisis pangan karena pandemi Covid-19," ujarnya dikutip dari siaran langsung Kompas TV.

"Saya melihat laporan dari BPS di bulan April 2020 bahan pangan justru mengalami deflasi sekitar 0,13 persen," sambungnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan hal ini ada indikasi penurunan permintaan bahan-bahan pangan.

Sehingga adanya sejumlah bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah kepada mereka yang kurang mampu serta yang terkena dampak pandemi Covid-19, diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat. 

"Artinya daya beli masyarakat menurun," tegasnya. 

"Oleh sebab itu pemerintah telah meluncurkan bantuan sosial tunai untuk 9 juta keluarga, BLT desa untuk 11 juta keluarga, Kartu Sembako, PKH, juga padat karya tunai," kata Jokowi.

"Diharapkan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat," imbuhnya.

Baca: Jokowi Berharap Bansos di Tengah Pandemi Dapat Jangkau Lebih dari Setengah Penduduk Indonesia

Baca: Jokowi Tinjau Penyerahan Bansos Tunai di Bogor: Antreannya Bagus dengan Menjaga Jarak

Jokowi Tinjau Penyerahan Bansos Tunai di Kantor Pos, Bogor

Jokowi meninjau langsung penyerahan bantuan sosial tunai di Bogor, Jawa Barat, pada Rabu pagi.

Pembagian bansos dilakukan di kantor pos Kota Bogor.

Kepala Negara yang tampak mengenakan masker dan kemeja putih lengan panjang itu terlihat berdiri di dekat loket serta sesekali terlihat berbincang dengan warga sekitar.

Setelah meninjau penyaluran bansos, Jokowi menggelar jumpa pers di depan kantor pos.

Rabu (13/5/2020) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau penyerahan bantuan tunai kepada Keluarga Pemerima Manfaat (KPM) di Bogor, Rabu (13/5/2020).
 Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau penyerahan bantuan tunai kepada Keluarga Pemerima Manfaat (KPM) di Bogor, Rabu (13/5/2020). (/ Capture Kompas TV)

"Pagi hari ini saya ingin memastikan mengecek pembagian bantuan sosial tunai pada masyarakat dan hari ini yang saya cek ada di kantor pos Kota Bogor," ujar Jokowi yang dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Rabu. 

Ia menuturkan dalam penyerahan bansos tersebut berjalan baik dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

"Saya lihat semua berjalan dengan baik antreannya bagus dengan menjaga jarak, semuanya pakai masker, dan sebelum uangnya diberikan tangan dibersihkan dengan handsanitizer terlebih dulu," jelasnya. 

"Saya kira protokol-protokol seperti itu yang harus terus kita jalankan," tegasnya. 

Baca: Jokowi Berharap Bansos Jangkau 55 Persen Penduduk Kurang Mampu Hingga Terdampak Corona

Baca: Kenakan Masker, Jokowi Tinjau Penyerahan Bansos Tunai di Bogor

Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan bansos yang telah diberikan pemerintah kepada masyarakat sangat banyak seperti  PKH, Kartu Sembako, bantuan sosial tunai, BPNT, dan BLT desa. 

Penyaluran bansos ini diberikan sebagai kompensasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik bagi mereka yang kurang mampu maupun yang terdampak pandemi Covid-19. 

"Sehingga kita harapkan ini bisa menjangkau kurang lebih 55 persen dari penduduk, baik itu yang kurang mampu maupun yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini," kata Jokowi. 

Jokowi juga berharap adanya bansos ini bisa menguatkan daya beli masyarakat. 

Jokowi Akui baru 10 Persen BLT Desa yang Diterima Masyarakat

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Jokowi mengaku penyaluran bansos yang diberikan pemerintah di tahap pertama belum 100 persen selesai.

"Memang untuk tahapan pertama belum 100 persen selesai, kalau tadi disini adalah hari terakhir dan sudah sudah selesai," imbuhnya. 

 "Namun di tempat-tempat lain yang saya cek memang misalnya kaya BLT desa yang diterima masyarakat baru 10 persen," sambung Jokowi. 

Oleh karena itu Jokowi meminta masyarakat yang masih menunggu dan belum mendapatkan BLT ini untuk segera menanyakan kepada aparat di desa setempat.

"Jadi mohon masyarakat masih menunggu, menanyakan juga pada aparat desa baik RT, RW maupun kepala desa," ungkapnya. 

Baca: Mengaku Masih Ada Cadangan, Jokowi Minta Masyarakat yang Belum Dapatkan Bansos untuk Lapor

Lebih lanjut Jokowi juga mengaku senang adanya kerjasama pemerintah pusat dan daerah sampai ke desa terkait penyaluran bansos yang berjalan sangat baik.

"Karena ini juga sesuatu hal yang sangat mendadak karena pandemi Covid sehingga masih ada satu dua tiga yang berkaitan dengan data masih belum bisa diperbaiki," ujarnya. 

"Tapi saya yakin ditahapan kedua bulan depan Insyaallah akan lebih baik lagi," tegas Jokowi. 

Dalam kesempatan itu terlihat Wali Kota Bogor, Bima Arya turut mendampingi Jokowi dalam melakukan peninjauan penyerahan bansos. 

Tak hanya Bima Arya,  Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial Juliari Batubara juga turut mendampingi Jokowi. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved