Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Hampir Semua Rumah Sakit Layani Pasien Covid-19, Cashflow Rumah Sakit Banyak yang Terganggu

Tri Hesty Widyastoeti mengatakan saat ini hampir seluruh rumah sakit melayani pasien virus corona atau Covid-19.

TRIBUNKALTIM.CO/BUDI DWI PRASETIYO
Pasien berinisial Ns (52) yang dinyatakan positif Covid-19, berdasarkan hasil swab kembali berulah Minggu (3/5/2020) pagi tadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I.A.Moeis Jalan HAM Rifadin Samarinda Seberang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tri Hesty Widyastoeti mengatakan saat ini hampir seluruh rumah sakit melayani pasien virus corona atau Covid-19.

Hal tersebut, kata dia, membuat sistem pelayanan pasien dan cashflow rumah sakit menjadi terganggu.

"Saat ini kondisi rumah sakit hampir semua melayani Covid-19, tingkat hunian rumah sakit sampai turun 20 hingga 50 persen di seluruh Indonesia. Sistem pelayanan pasien sedikit terganggu, kemudian cashflow rumah sakit juga terganggu," ujar Tri Hesty, dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat (8/5/2020).

Karenanya, pemerintah saat ini tengah menyiapkan dana agar biaya pelayanan pasien Covid-19 dapat diklaim nantinya.

Dengan begitu, hal tersebut dapat membantu cashflow rumah sakit dan menjaga mutu pelayanan rumah sakit.

"Klaim rumah sakit untuk pasien Covid-19 diharapkan mempunyai prinsip cepat dengan membayarkan uang muka mudah dengan veriifikasi yang tidak rumit, tepat sasaran yaitu betul-betul untuk rumah sakit yang memberikan pelayanan Covid dan dapat dipertanggungjawabkan melalui verifikasi," jelasnya.

Tri Hesty mengatakan rumah sakit dapat mengajukan klaim ke Dirjen Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes yang kemudian ditembuskan kepada BPJS.

BPJS sendiri dalam hal ini berfungsi sebagai verifikator.

Dia mengungkap bahwa sejak tanggal 24 April 2020 - 7 Mei 2020, pihak Kemenkes baru menerima pengajuan klaim untuk 95 rumah sakit dan untuk 1389 pasien.

"Kami menghimbau rumah sakit harus segera mengajukan klaim. Kami sudah memberikan uang muka kepada rumah sakit yang memenuhi syarat kurang lebih Rp 22 miliar dari 82 rumah sakit untuk 931 pasien," kata dia.

"Nah sedangkan dari hasil verifikasi BPJS kami baru menerima 3 rumah sakit. Sehingga diharapkan BPJS dapat mempercepat untuk verifikasi," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved