Virus Corona
Pandemi Covid-19, Lebih dari 1.500 Mahasiswa jadi Relawan Pendidikan
Achmad Yurianto melihat terdapat semangat gotong royong tinggi dalam dunia pendidikan di tengah adanya wabah virus corona (Covid-19).
TRIBUNNEWS.COM - Tahun ini, Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dilakukan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Kendati demikian, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto melihat terdapat semangat gotong royong tinggi dalam dunia pendidikan di tengah adanya wabah virus tersebut.
Ia mengungkapkan lebih dari seribu mahasiswa menjadi relawan untuk membantu dalam bidang pendidikan.
Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).
"Kita melihat semangat gotong royong yang tinggi di bidang pendidikan," kata Yuri yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Sabtu.

"Ada lebih dari 1.500 mahasiswa jadi relawan pendidikan," jelasnya.
Yuri menuturkan para relawan ini membantu memastikan para murid yang tengah melaksanakan kebijakan belajar di rumah mendapatkan pelajaran.
Para relawan dari kalangan mahasiswa ini juga memberikan bantuan kepada murid yang berada di daerah-daerah untuk mendapatkan akses internet.
Mengingat selama kebijakan belajar di rumah ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.
"(Para relawan) mengajar dan membantu para guru dalam memastikan anak didik mendapatkan pelajaran terutama di daerah-daerah yang tidak memiliki akses internet," jelas Yuri.
Baca: Peringati Hardiknas, Sandiaga Uno Bagikan Buku untuk Pemulung di Bantargebang
Baca: Hardiknas Belajar dari Covid-19 dan Strategi Kemendikbud Tegakkan KBM
Baca: Peringati Hardiknas 2020, Pemerintah Diminta Perhatikan Sekolah Swasta Terdampak Pandemi Covid-19
Tak hanya itu, tepat di Hari Pendidikan Nasional 2020, Yuri juga melihat adanya komitmen belajar di rumah yang dilakukan baik dari pihak guru, murid, maupun orang tua murid.
Sehingga menurutnya dengan adanya kedisiplinan ini, pendidikan tetap didapatkan oleh seluruh anak Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
"Di hari pendidikan ini, para murid, guru, orang tua menunjukan kedisiplinan dalam belajar dari rumah secara mandiri," ungkapnya.
"Ini akan membantu seluruh anak didik untuk mendapatkan ilmu pengetahuan," tegasnya.
Mendikbud Ajak Masyarakat Ambil Hikmah dan Pembelajaran di Pandemi Covid-19

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan saat ini dunia tengah melalui krisis Covid-19.
Krisis yang memakan begitu banyak nyawa dan menjadi tantangan luar biasabaik bagi Indonesia maupun negara di seluruh dunia.
Kendati demikian, Nadiem menuturkan terdapat hikmah dan pembelajaran yang dapat diambil dalam krisis ini.
"Dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya," ujar Nadiem yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia.
Dari sisi guru, Nadiem menuturkan adanya pandemi ini dapat disadari bahwa kegiatan belajar mengajar dapat terjadi di manapun.
Baca: Sejarah Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang Jatuh pada Tanggal 2 Mei
Baca: Peringatan Hardiknas 2020, Mendikbud: Banyak Hikmah dan Pembelajaran dari Krisis Covid-19
"Untuk pertama kalinya, guru-guru melakukan secara daring atau online, menggunakan tools atau perangkat baru, dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun," kata Nadiem.
Sementara kebijakan belajar di rumah dapat membuat para orang tua memiliki empati kepada guru.
Hal ini dikarenakan untuk pertama kalinya para orang tua menyadari betapa sulitnya menjalankan tugas guru.
"Betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif. Kemudian menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada," jelas Nadiem.
"Guru, siswa, dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja," imbuhnya.
"Tetapi, pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga hal ini, guru, siswa, dan orang tua," ungkapnya.
Baca: Apresiasi Kebijakan Mendikbud Belajar via TVRI, HNW Minta Menag Terapkan untuk Siswa Madrasah
Tanpa kolaborasi itu kata Mendikbud, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi.
"Kita sebagai masyarakat juga belajar betapa pentingnya kesehatan, Betapa pentingnya kebersihan. Betapa pentingnya norma - norma kemanusiaan didalam masyarakat kita," ujarnya.
"Timbulnya empati, timbulnya solidaritas ditengah masyarakat kita pada saat pandemi COVID – 19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan," kata Nadiem.
Lebih lanjut Nadiem mengungkapkan saat inilah waktunya masyarakat berinovasi.
"Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan dan bangsa yang lebih baik di masa depan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Nadiem juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat yang telah mengikuti anjuran pemerintah untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta tetap belajar, bekerja, dan beribadah di rumah saja. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya)