Virus Corona
Najwa Shihab Singgung Jalan Masih Ramai Meski PSBB, Ini Tanggapan Jokowi
Jokowi menjelaskan terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah dilakukan di sejumlah wilayah.
TRIBUNNEWS.COM - Pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab, menyinggung soal jalanan yang masih ramai padahal sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui dalam pelaksanaan PSBB, banyak masyarakat yang memang masih beraktivitas seperti biasa.
Menurutnya, hal yang terpenting adalah bagaimana aktivitas berjalan sesuai protokol penanganan pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menjalani wawancara eksklusif dengan Najwa Shihab yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (22/4/2020).
Dalam wawancara itu, Najwa menanyakan bagaimana tanggapan Jokowi tentang berjalannya PSBB.
Kemudian Najwa menceritakan tentang kondisi di Jakarta yang masih ramai meskipun telah diterapkan PSBB.
Baca: PSBB Jakarta Diperpanjang 28 Hari, Anies Baswedan: Semua yang Melanggar Tidak Diberi Peringatan Lagi

Baca: Media Asing Soroti PSBB Jakarta Diperpanjang 4 Pekan, setelah Kasus Infeksi Dekati Angka 7.500
"Sebagai ilustrasi, perjalanan saya ke Istana masih ramai jalanan, seperti kota normal saja tidak ada pembatasan," kata Najwa Shihab.
Mendengar pernyataan Najwa, Jokowi juga mengakui bahwa banyak masyarakat yang beraktivitas seperti biasa meskipun PSBB telah diberlakukan
"Saya melihat di lapangan, pasar masih ramai, kemudian saya kemarin baru muter juga di Jakarta bagian utara juga terminal masih ramai," jawab Jokowi.
"Kemudian di Bogor juga saya melihat mirip-mirip sama yang sudah melakukan PSBB," sambungnya.
Jokowi menjelaskan aktivitas sebenarnya bisa dilakukan seperti biasa, hanya saja sesuai aturan protokol penanganan Covid-19.
Baca: Anies Tutup 52 Perusahaan di DKI Jakarta karena Langgar Aturan PSBB
Baca: Gubernur Anies Beberkan Alasan PSBB di Jakarta Diperpanjang hingga 22 Mei
"Artinya apa? Sebetulnya aktivitas itu, mobilitas itu yang harus dikurangi, tetapi juga yang paling penting aktivitas bisa dilakukan tetapi jaga jarak," terang Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi memaparkan sejumlah langkah penanganan virus corona, mulai dari physical distancing hingga pemakaian masker.
"Penting sekali jaga jarak, itu yang namanya physical distancing, social distancing, jaga jarak itu sangat penting, yang namanya pakai masker itu sangat penting," jelasnya.
"Jauhi kerumunan itu sangat penting sekali, jangan lupa setiap kegiatan apapun harus cuci tangan, itu penting."
"Saya sudah sampaikan berulang-ulang," lanjut Jokowi.
Najwa pun mengiyakan pernyataan Jokowi bahwa pemerintah memang sudah melakukan banyak kampanye terkait pelaksanaan PSBB.
Baca: Bela Pernyataan Jokowi, KIP: Mudik Berkaitan dengan Lebaran, Pulang Kampung ya Selamanya
Baca: Sejak Awal Ingin Larang Mudik, Ini Alasan Jokowi Tak Ambil Keputusan Lebih Dini
Baca: Ada Larangan Mudik, KAI Hentikan Perjalanan KA Jarak Jauh Mulai 24 April 2020
Namun ia kembali mempertanyakan Jokowi mengapa di lapangan masih ramai masyarakat yang beraktivitas.
"Tapi dalam praktiknya sepeti tadi Bapak Presiden akui, ini sekadar imbauan saja tidak cukup," ucap Najwa.
"Saya kira instrumen di lapangan yang kita gunakan memang sudah TNI dan Polri," kata Jokowi.
"Awal-awal menegur dalam transisi, memberitahu, tetapi ini kalau memang kita anggap masih belum cukup, ya mungkin ada step (langkah) berikutnya," tambahnya.
Jokowi juga mengatakan soal pemberian sanksi bagi warga yang nekat melanggar.
Ia menambahkan, apabila masyarakat masih belum bisa mematuhi PSBB, maka akan segera dilaksanakan pengenaan denda hingga kurungan penjara.
"Kalau nanti dalam sosialisasi kita anggap memang sudah cukup dan itu di lapangan masih belum ada perbaikan, bisa saja kita akan masuk ke sana," tandasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)