Virus Corona
Jokowi Tekankan 4 Poin Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok: Menjaga Harga hingga Momentum Reformasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan antisipasi kebutuhan bahan pokok di tengah pandemi corona.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan antisipasi kebutuhan bahan pokok di tengah pandemi corona.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat rapat terbatas melalui video conference dari Istana Merdeka, Selasa (21/4/2020).
Jokowi mengingatkan kepada jajarannya, bahwa pandemi Covid-19 ini dapat menyebabkan krisis pangan di dunia.
Oleh sebab itu, setiap negara terutama negara produsen beras akan lebih memprioritaskan kebutuhan dalam negerinya sendiri.
Selain itu, menurut Jokowi, rantai pasok kebutuhan pangan akan terganggu oleh kebijakan lockdown suatu negara.

Lantaran hal itu, Jokowi menekankan para jajarannya untuk memastikan ketersediaan bahan pokok.
Berikut empat poin yang ditekankan Jokowi dalam antisipasi kebutuhan pokok:
1. Ketersediaan beras
Jokowi meminta menterinya untuk menghitung dengan benar berapa produksi beras yang dimiliki.
"Kemudian perkiraan produksi beras pada saat masuk ke musim kemarau."
"Juga cadangan beras nasional kita cukup berapa lama, betul-betul harus dihitung," ujar Jokowi, seperti dikutip dalam tayangan di kanal Sekretariat Presiden.
Jokowi meminta agar dalam persoalan persediaan beras tidak menaksir terlalu tinggi.
"Jangan overestimate, tolong dikalkulasi yang cermat, dihitung yang detail berdasar data-data empiris yang valid," tegas Jokowi.
Baca: BREAKING NEWS: Jokowi Larang Semua Orang Mudik di Tengah Wabah Corona
Baca: Jokowi Tetapkan Larangan Mudik, Kemenhub Rencanakan Tutup Jalan Tol
2. Rantai pasokan
Dalam hal ini, Jokowi menekankan agar supply chain (rantai pasokan) dilakuakn sesuai dengan dinamikan kebutuhan masyarakat.
"Pastikan dalam supply chain petani-petani mendapat perlindungan yang baik."
"Hindari praktek-ptraktek yang tidak sehat, dengan menerapkan prinsip tata kelola yang baik," ungkap Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga meminta satgas pangan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi rantai pasok dan stok pangan.
3. Menjaga harga bahan pokok
Di tengah pandemi corona, Jokowi meminta para menterinya untuk menjaga agar harga bahan pokok terjangkau oleh rakyat.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar jangan sampai ada kenaikan harga bahan pokok di pasar.
"Ini yang masih naik adalah beras, mulai naik sedikit, harga gula tidak bergerak sama sekali justru naik menjadi Rp 19 ribu, bawang putih, bawang bombai juga belum turun," ungkapnya.
Jokowi juga menyinggung soal harga gabah kering yang turun 5 persen, padahal harga beras naik 0,5 persen.
"Ini ada apa? Tolong dilihat betul lapangannya, ini pasti ada masalah, kalau harga gabah giling kering turun, mestinya harga beras juga turun."
"Ini petaninya nggak dapat untung, harga berasnya naik, masyarakat dirugikan, ini yang dapat untung siapa? Cari!" kata Jokowi.
Ia menegaskan, di minggu kedua bulan April ini, harga daging sapi, cabai rawit, bawang merah, bawang putih dan gula mengalami kenaikan.
Sementara harga yang mengalami penurunan adalah daging ayam.
Baca: Antisipasi Krisis Pangan, Jokowi Minta Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Ketersediaan Bahan Pokok
Baca: Peringatan Kabareskrim Selama PSBB : Jangan Coba Bermain Harga Apalagi Timbun Bahan Pokok
4. Momentum reformasi
Jokowi meminta agar situasi pandemi corona saat ini dijadikan momentum untuk melakukan reformasi besar-besaran, yakni dalam kebijakan sektor pangan.
"Situasi Covid-19 ini marilah kita jadikan momentum untuk melakukan reformasi besar-besaran dalam kebijakan sektor pangan di negara kita."
"Jangan kehilangan momentum kita," tegas Jokowi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)