Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Soroti Amanah Jokowi soal Tes Massal Virus Corona, Ketua IDI: Enggak Salah, Harus Lebih Kerja Keras

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menyinggung amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penanganan Virus Corona atau Covid-19.

Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI PENANGANAN VIRUS CORONA - Petugas medis mengambil sampel darah pengemudi ojek online saat Rapid Test COVID-19 secara Drive-Thru di Halaman Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020). Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengadakan Rapid Test bagi pengemudi angkutan umum untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNEWS.COM - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menyinggung amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penanganan Virus Corona atau Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, Daeng menganggap data yang disampaikan pemerintah belum benar-benar menggambarkan jumlah korban Virus Corona yang sesungguhnya.

Menurut Daeng, pemerintah perlu lebih bekerja keras dalam menangani penyebaran Virus Corona di Indonesia.

Melalui tayangan YouTube Official iNews, Minggu (19/4/2020), Daeng menyebut ada ratusan ribu orang dalam pengawasan (ODP) yang perlu segera menjalani tes Virus Corona.

 Ramadan di Tengah Virus Corona, MUI Imbau Masyarakat Lebih Dinamis: Secara Syari Bisa Berubah

 5 Petugas Positif Virus Corona, 2 Puskesmas di Kabupaten Bekasi Ditutup Sementara Selama 14 Hari

Ia mengungkapkan, kecepatan dan jumlah tes akan memengaruhi data korban Virus Corona.

"Itu belum menggambarkan keseluruhan, karena target yang harus diperiksa itu masih banyak, 178 ribu ODP itu harus diperiksa," ungkap Daeng.

"Dan itu harus dipercepat, saya khawatir kalau sudah dipercepat akan muncul angka yang lebih besar."

Lebih lanjut, Daeng menyebut banyak pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona yang dinyatakan tewas.

Karena itu, ia menganggap data Virus Corona yang secara rutin disampaikan pemerintah itu tak bisa dijadikan patokan.

"Termasuk angka kematian juga akan muncul yang lebih besar karena kematian PDP yang belum terperiksa itu juga besar, menurut data BNPB di atas 1000," ucapnya.

BACA ARTIKEL SELENGKAPNYA DI SINI >>>

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved