Senin, 6 Oktober 2025

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Misteri Suara Dentuman Pasca Erupsi Anak Krakatau, Darimana Asalnya?

Bak misteri, suara dentuman usai erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda tak diketahui pasti darimana asalnya.

Kompas TV
VIDEO Gunung Anak Krakatau 2 Kali Meletus, PVBMG Tegas Suara Dentuman Aneh Bukan Berasal dari Erupsi 

"Dentuman itu kemungkinan tidak terkait dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau," ujar
dia kepada Tribunnews.com, Sabtu (11/4/2020).

Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada tingkat aktivitas level II (waspada) dengan
rekomendasi masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam
radius dua kilometer dari kawah.

Berlangsung Sampai Sabtu Pagi
Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo
menyatakan, hasil pantauan PVMBG ESDM terlihat bahwa letusan Gunung Anak
Krakatau terus berlangsung sampai Sabtu (11/4) pukul 05.44 WIB.

"PVMBG melaporkan telah terjadi erupsi G. Anak Krakatau, Lampung pada tanggal 10
April 2020 pukul 22:35 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (±
657 m di atas permukaan laut)," terangnya dalam laporan tertulis.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke
arah utara.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan
durasi ± 38 menit 4 detik.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Lampung selatan melaporkan kondisi mutakhir di
Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan: Sabtu (11/4) pukul 04.00 WIB bahwa tidak
terpantau adanya bau belerang dan debu vulkanik. Namun warga masih berjaga-jaga dan
memantau kondisi.

"Tim pemantau Gunung Api Anak Krakatau melaporkan status masih waspada (Level 2)
dan aktivitas vulkanik sudah reda, masyarakat diimbau untuk tidak panik," kata Agus.

BPBD Kabupaten Lampung Selatan menggunakan mobil rescue memberi pengumuman
kepada masyarakat untuk tetap tenang karena aktivitas G. Api Krakatau sudah reda.

Selainitu TNI/Polri juga siaga di lokasi kejadian untuk membantu mengevakuasi warga di dekat lokasi kejadian.

Ilustrasi tsunami
Ilustrasi tsunami (ibtimes.co.uk)

Tak Memicu Tsunami
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyempaikan kondisi
muka laut terkini menyusul peristiwa erupsi Gunung Anak Krakatau, Lampung, Jumat
(10/4) pukul 22.35 WIB.

"Hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan
Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka
laut sejak 10 April 2020 pukul 21.00 tadi malam hingga pagi ini 11 April 2020 pukul
06.00 WIB," kata Rahmat, Sabtu (11/4/2020).

Semetara itu, hasil monitoring muka laut menggunakan Radar Wera yang berlokasi di
Kahai, Lampung dan Tanjung Lesung, Banten juga menunjukkan tidak ada anomali muka
laut sejak 10 April 2020 pukul 21.00 tadi malam hingga pagi ini 11 April 2020 pukul 6.00
WIB.

Sehingga, berdasarkan monitoring muka laut yang dilakukan BMKG menggunakan Tide
Gauge dan Radar Wera, menunjukkan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau tadi malam
tidak memicu terjadinya tsunami.

Hasil monitoring kegempaan yang dilakukanBMKG tepat pada saat terjadinya erupsi yaitu
pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB menunjukkan bahwa sensor BMKG tak mencatat
adanya aktivitas seismik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved