Jokowi Janjikan Harga Gula dan Bawang Putih Turun Minggu Depan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan harga gula dan bawang segera kembali normal pada minggu depan.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan harga gula dan bawang segera kembali normal.
Jokowi mengaku sudah mengecek pasokan yang dimiliki Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) hingga panen raya.
Sementara itu, Jokowi menyebut bahwa pekan depan harga gula sampai bawang putih mulai turun.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Kamis (2/4/2020).
Baca: Pandemi Corona Mulai Hambat Persiapan PON 2020 Papua, PB PON Bakal Bersurat ke Presiden Jokowi
Sebelumnya Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo telah menyampaikan hal itu kepada Jokowi.

Baca: Pandemi Corona Mulai Hambat Persiapan PON 2020 Papua, PB PON Bakal Bersurat ke Presiden Jokowi
Baca: Setelah Surat Terbuka dari Pasien Positif Corona untuk Jokowi Viral, Jumlah APD di RS Terpenuhi
"Tadi Menteri Pertanian sudah menyampaikan bahwa minggu-minggu depan, mungkin harga (gula) akan turun pada posisi normal Rp 12.500," papar Presiden Jokowi.
Ia menambahkan, Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto juga memberikan informasi terkait pasokan bawang.
"Dan Menteri Perdagangan sudah menyampaikan kepada saya, bawang beberapa juga sudah masuk," ujarnya.
Selain itu, Presiden Jokowi berharap, harga bawang putih kembali normal pada minggu depan.
"Kita harapkan bawang putih pada minggu-minggu depan atau syukur minggu ini sudah kembali ke normal harga di Rp 20.000 sampai Rp 30.000," jelas Jokowi.
Kini, seluruh pejabat negara tengah memprioritaskan stabilitas harga bahan pokok.
Serta ketersediaan bahan pokok selama ramadhan dan lebaran tahun ini.
Baca: Di Tengah Pandemi Corona, Begini Kondisi Para Pekerja Venue PON Papua 2020
Baca: UPDATE: Gugus Tugas COVID-19 Sudah Terima Rp72,2 Miliar Lebih Sumbangan dari Masyarakat
Jokowi juga meminta jajarannya agar menjaga ketersediaan bahan pokok.
Mengingat bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri saat ini dengan situasi yang berbeda.
Karena Indonesia tengah terdampak penyebaran virus corona atau Covid-19.