Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Pasien Covid-19 Masih Bertambah, Pemerintah: Kebiasaan Cuci Tangan Belum Maksimal

Menurutnya, hal itu disebabkan sejumlah hal, di antaranya kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir belum maksimal diterapkan

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga mencuci tangan di tempat cuci tangan gratis di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (23/3/2020). Untuk mencegah penyebaran COVID-19, Pemprov DKI menyediakan tempat cuci tangan di beberapa tempat publik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto menilai penularan virus corona atau covid-19 masih terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Menurutnya, hal itu disebabkan sejumlah hal, di antaranya kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir belum maksimal diterapkan oleh masyarakat.

Baca: Total Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Menjadi 1.155 Kasus, Berikut Rinciannya

Hal itu disampaikan Yurianto dalam konferensi Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta Timur pada Sabtu (28/3/2020).

"Oleh karena itu kita masih memprihatinkan kondisi ini, karena terbukti penularan masih terjadi, bahwa kasus positif masih berada di tengah-tengah masyarakat, bahwa kontak dekat masih terjadi, bahwa kebiasan mencuci tangan dengan sabun masih belum dimaksimalkan," kata Yurianto.

Padahal menurut Yurianto, data menunjukan penularan yang paling banyak justru karena perantara tangan.

Sehingga menurutnya, mencuci tangan dengan sabun menjadi sangat penting.

"Maka tidak ada alasan bahwa harus dengan menggunakan hand sanitizer, tidak. Dengan sabun sudah sangat efektif pada air yang mengalir," kata Yurianto.

Oleh karena itu pemerintah berharap masyarakat dapat bekerjasama untuk mencegah penularan dengan berbagai upaya antara lain menjaga jarak kontak fisik dengan siapapun, bukan hanya di kantor di luar tetapi juga di rumah.

Kemudian juga mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, minum, menyentuh wajah, mulut, hidung, dan mata.

"Karena inilah yang menjadi kunci penularan secara tidak langsung yang sering terjadi dan kita hadapi," kata Yurianto.

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengupdate pasien positif virus corona (Covid-19) menjadi 1.155 kasus di Indonesia.

Yurianto mengatakan, terdapat penambahan jumlah pasien positif sebanyak 109 orang.

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 109 kasus baru, sehingga total kasus pada hari ini menjadi 1.155 kasus," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020).

Yurianto pun menjelaskan pasien positif tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia.

Yurianto menambahkan, ada penambahan pasien sembuh virus corona sebanyak 13 orang. Sehingga total ada 59 orang sembuh

Lalu, ia menyebut terdapat penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 15 orang

"sehingga total kasus meninggal menjadi 102," jelasnya.

Baca: Update 28 Maret: Pasien Positif Virus Corona yang Meninggal Dunia di Indonesia Tembus 102 Orang

Sebelumnya, pada Jumat (27/3/2020), terdapatan penambahan jumlah pasien positif sebanyak 153 kasus. Sehingga total ada 1046 kasus di Indonesia.

Lalu, pasien yang meninggal dunia akibat virus corona sebanyak 87 orang dan pasien sembuh sebanyak 46 orang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved