Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Sandiaga Sarankan Pemerintah Kucuran BLT Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat di Tengah Wabah Corona

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan dampak pandemi Corona terhadap ekonomi Indonesia sangat signifikan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
TRIBUN/DANY PERMANA
Pengusaha yang juga politisi Sandiaga Uno menyampaikan pemaparannya dalam acara Opposition Leaders Economic Forum di Jakarta (13/3/2020). Acara tersebut digelar dalam rangka Dies Natalis ke-2 KaHMIPreneur dengan tema 'Selamatkan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Covid-19'. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan dampak pandemi Corona terhadap ekonomi Indonesia sangat signifikan.

Sejumlah mall melakukan self lockdown, restoran tidak melayani makan di tempat, belum lagi para pekerja harian yang kehilangan mata pencahariannya.

"Terutama yang berada di kategori pekerja harian atau UMKM. keluhan banyak sekali," kata Sandiaga melalui telekonferensi, Kamis (26/3/2020).

Karena itu, Sandiaga menyarankan kepada pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat terutama di level menengah ke bawah.

Baca: Shopee Tutup 3.000 Toko yang Jual Alkes di Atas Harga Normal saat Wabah Corona

Baca: UPDATE: Pemkot Tangerang Liburkan Sekolah-sekolah hingga Lebaran

Baca: Suasana Pasangan Ijab Kabul Melalui Video Call saat Corona Merebak, Begini Kisahnya

Salah satunya dengan memberikan bantuan langsung tunai.

"Saya akan dorong kebijakan pemerintah untuk menjaga ekonomi dan level konsumsi masyarakat di tingkat menengah ke bawah. koordinasi untuk kementerian pusat dan daerah. data by name by addres. langsung saja cash transfer. Tunai spt 2009 atau seperti sekarang bisa dalam bentuk tunai maupun transfer," katanya.

Menurut Mantan Ketua Hipmi ini, pemerintah harus mempercepat pelaksanaan kartu pra-kerja.

Hal itu menurut Sandiaga untuk mengantisipasi adanya pemutusan hubungan kerja, akibat pandemi Corona.

"Program pra-kerja. langsung di roll out. kuncinya cepatnya eksekusi program-program ini. kita tahu situasi semakin buruk, orang makin tidak bekerja. Oleh karena itu bantalan atau fusion ekonomi ini harus segera dilakukan jangan ditunda," katanya.

893 kasus corona di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto menyebut, terdapat penambahan pasien positif virus corona sebanyak 103 orang.

Sehingga total pasien Covid-19 di Indonesia hingga Kamis (26/3/2020) sebanyak 893 kasus.

Achmad Yurianto menyebut, penambahan pasien positif virus corona didominasi berasal dari wilayah di DKI Jakarta.

"Kita lihat sebarannya memang masih akan didominasi dengan kasus yang kita temukan banyak di DKI (53 kasus)," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Baca: Pelaku Pencurian 360 Boks Masker dan Alat Kesehatan di RSUD Pagelaran Tertangkap, 1 ASN Terlibat

Baca: UPDATE Kasus Corona di Indonesia 26 Maret: 893 Positif Covid-19, 35 Sembuh, 78 Meniggal Dunia

Baca: BREAKING NEWS - Pasien Positif Corona di Indonesia Naik Jadi 893, Terbanyak di DKI Jakarta

Achmad Yurianto pun menyebut ada penambahan pasien positif virus corina secara signifikan di provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 14 kasus baru.

Maka dari itu, ia mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga jarak hingga menghindari keramaian serta utamakan tetap berada di dalam rumah.

"Kita lihat bahwa di Sulawesi Selatan juga terjadi penambahan kasus yang cukup banyak 14 orang, ini hendaknya menjadi atensi kita sekalian di dalam konteks untuk mewaspadai ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Achmad Yurianto menambahkan, ada penambahan pasien sembuh virus corona sebanyak 4 orang.

Sehingga total pasien positif corona yang sembuh kini berjumlah 35 orang.

Kemudian, ia menyebut terdapat penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 20 orang

"Sehingga total kasus meninggal adalah 78 " jelasnya.

Cuci tangan pakai sabun lebih efektif

 Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto terus menyerukan gerakan pencegahan penyebaran Covid-19.

Satu di antara gerakan pencegahan corona yakni rajin mencuci tangan menggunakan sabun.

Bahkan Yuri sapaan akrab dari Achmad Yurianto ini, menegaskan cuci tangan dengan sabun dapat lebih efektif daripada menggunakan hand sanitizer.

Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Gedung BNPB pada Rabu (25/3/2020) sore.

Sebelumnya, Yuri mengatakan terdapat dua upaya penting dalam mencegah tertularnya Covid-19 ini.

Baca: Achmad Yurianto Peringatkan Anak Muda terkait Virus Corona, Jadi Golongan yang Membahayakan?

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin) (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

“Dua hal yang ingin saya sampaikan di dalam upaya kita untuk mencegah penyakit ini, artinya berpikir jangan sampai sakit,” tegasnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (25/3/2020).

Pertama, kata Yuri yakni masyarakat harus melakukan pembatasan jarak fisik sehari-hari termasuk di dalam rumah.

“Yang pertama jaga jarak dalam melakukan kontak sosial,” ujar Yuri.

“Bukan hanya saat berada di luar rumah, melainkan di dalam rumah juga upayakan untuk bisa menjaga jarak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yuri menyebut hal kedua yakni rajin mencuci tangan dengan sabun.

Baca: UPDATE 25 Maret: Bertambah 3 Orang, Pasien Virus Corona Yang Meninggal Dunia 58 Orang

“Kemudian adalah gunakan masker, dan yang paling penting adalah cuci tangan,” kata Yuri.

Ia menegaskan sabun dapat lebih efektif mencegah Covid-19 daripada menggunakan hand sanitizer.

“Cuci tangan pakai sabun, tidak harus hand sanitizer,” ungkapnya.

“Jauh lebih efektif menggunakan sabun dibanding dengan menggunakan hand sanitizer,” imbuhnya,

Karena dengan sabun akan menggunakan air yang mengalir, dan bisa membasuh seluruh celah-celah kuku dan sebagainya dengan baik.

“Sementara, hand sanitizer yang mungkin hanya telapaknya saja yang bisa dibersihkan punggung tangan dan sela-sela lebih sering tidak,” jelasnya. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved