Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Mudik Lebaran Saat Wabah Corona, Ini Tiga Skenario Pemerintah, Opsinya Melarang Pulang Kampung

Pada Selasa (24/3/2020) kemarin, sejumlah kementerian dan lembaga terkait tengah menggodok opsi kebijakan tidak mudik Lebaran tahun 2020.

SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
MUDIK NAIK KRI - Penumpang saat menunggu KRI Makassar-590 sandar di Pelabuhan Gapura Surya, Tanjung Perak, Senin (3/6). KRI Makassar membawa lebih dari 990 penumpang warga Kaltim sebagai peserta mudik gratis dengan rute Balikpapan-Surabaya kerjasama TNI AL dan Departemen Perhubungan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan, masyarakat dianjurkan untuk tidak pulang kampung alias mudik Lebaran 2020.

Keputusan ini ditetapkan dengan mempertimbangkan pencegahan virus corona agar tidak menyebar lebih luas lagi ke penjuru Indonesia.

"Kami sudah bersepakat, hal yang paling utama adalah menjaga keselamatan masyarakat. Atas berbagai pertimbangan ini, kami melihat opsi kebijakan pelarangan mudik," kata Jodi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (24/3/2020).

Namun anjuran dilarang mudik tersebut, lanjut Jodi, masih belum tahap keputusan akhir.

Dan akan diusulkan kepada Presiden Joko Widodo selaku pengambil keputusan.

“Semua ini masih belum ada keputusan final menunggu kondisi penyebaran virus Covid-19. Pemerintah mengutamakan keselamatan dan keamanan masyarakat termasuk menghadapi puasa dan hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.

Pada Selasa (24/3/2020) kemarin, sejumlah kementerian dan lembaga terkait tengah menggodok opsi kebijakan tidak mudik Lebaran tahun 2020.

Jodi menyebut, ada tiga skenario yang dibahas oleh sejumlah kementerian terkait.

Pertama bussines as usual, artinya mudik lebaran seperti dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.

Kedua, meniadakan mudik gratis oleh perusahaan.

Ketiga, skenario pelarangan mudik.

"Ketiga skenario itu akan segera dilaporkan kepada Presiden," ujarnya.

Sebanyak 1.400 tiket mudik gratis akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis dari Askrindo menggunakan moda bus, kereta api dan kapal laut.
Sebanyak 1.400 tiket mudik gratis akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis dari Askrindo menggunakan moda bus, kereta api dan kapal laut. (DOK.)

Sementara itu, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik mengatakan, akan mengeluarkan surat edaran bagi para calon kepala daerah yang akan berlaga di Pilkada serentak tahun ini agar tidak menyelenggarakan mudik gratis sebagai sarana kampanye politik.

"Tahun 2020 akan ada Pilkada di 207 daerah. Kemungkinan para calon akan mengadakan mudik gratis dan Mendagri akan bersurat untuk melarang mudik gratis," ujarnya.

Dari sisi transportasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana akan mengambil sejumlah langkah taktis.

Ini antara lain, melarang kendaraan dari wilayah Jabodetabek yang akan menuju wilayah Jawa Tengah maupun Jawa Timur.

Sementara dari sisi transportasi udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub memastikan akan memberikan layanan prima untuk pengiriman logistik serta mengurangi kuota penumpang hingga 50 persen.

Lebih lanjut, untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri akan tetap melaksanakan Operasi Ketupat.

Sementara TNI akan menjaga sejumlah objek vital seperti pintu tol dalam mendukung kebijakan tidak mudik lebaran tahun 2020 ini.

Ratusan orang mengikuti kegiatan mudik yang diselenggarakan PT Jasa Raharja bekerja sama dengan PT. Kereta Api Daop 4 Semarang di Stasiun Tawang Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/6). Seremonial pelepasan dilakukan oleh DR.Ir.Sulistianingtias, MM., AAIK., CRGP selaku Kepala Divisi Human Capital PT Jasa Raharja (Persero) diikuti pejabat terkait di stasiun Tawang. Selain itu PT. Jasa Raharja juga membagikan sejumlah mainan kepada sejumlah anak yang mengikuti acara mudik Gratis dengan menggunakan Kereta Menoreh tujuan Pasar senen Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Mudik Bareng BUMN Tahun 2019 yang diprakarsai oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara, yang merupakan bentuk sinergi beberapa BUMN dalam mewujudkan komitmen BUMN Hadir Untuk Negeri pada saat masyarakat melaksanakan kegiatan rutin setiap tahun di masa lebaran yaitu mudik. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Ratusan orang mengikuti kegiatan mudik yang diselenggarakan PT Jasa Raharja bekerja sama dengan PT. Kereta Api Daop 4 Semarang di Stasiun Tawang Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/6). Seremonial pelepasan dilakukan oleh DR.Ir.Sulistianingtias, MM., AAIK., CRGP selaku Kepala Divisi Human Capital PT Jasa Raharja (Persero) diikuti pejabat terkait di stasiun Tawang. Selain itu PT. Jasa Raharja juga membagikan sejumlah mainan kepada sejumlah anak yang mengikuti acara mudik Gratis dengan menggunakan Kereta Menoreh tujuan Pasar senen Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Mudik Bareng BUMN Tahun 2019 yang diprakarsai oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara, yang merupakan bentuk sinergi beberapa BUMN dalam mewujudkan komitmen BUMN Hadir Untuk Negeri pada saat masyarakat melaksanakan kegiatan rutin setiap tahun di masa lebaran yaitu mudik. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Mudik Gratis Ditiadakan

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat resmi menghapus program mudik gratis pada masa Angkutan Lebaran 2020.

Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di Indonesia yang berlaku selama 91 hari terhitung sejak tanggal 29 Februari–29 Mei 2020.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, program mudik gratis yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan, BUMN, hingga swasta akan ditiadakan.

“Melihat kondisi penyebaran virus Covid-19 yang begitu masif belakangan ini, saya rasa ini keputusan yang tepat walau berat, mudik gratis akan dibatalkan. Oleh karena itu, saya harap masyarakat pun dapat mengerti dan mematuhi apa yang sedang dilakukan pemerintah," tuturnya dalam keterangan tertulis, Senin (23/3/2020).

Lebih lanjut, di Ditjen Perhubungan Darat, mudik gratis dengan bus dan kapal penyeberangan semuanya akan dihapuskan.

Kemenhub saat ini tengah fokus membantu pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mengatasi penularan virus corona.

"Karena kita tahu dengan mudik, artinya ada arus orang banyak yang akan melakukan perjalanan. Ini tentu berbahaya dan berisiko tinggi jika tetap dilakukan,” ujarnya.

Selain itu, untuk memaksimalkan upaya penekanan penyebaran virus corona, Budi juga mendorong masyarakat untuk tidak mudik.

"Meminimalisasi mobilisasi agar tidak memperluas kemungkinan penularan Covid-19,” katanya.

Budi berharap masyarakat dapat berperan aktif mencegah penularan virus corona dengan cara tidak bepergian, apalagi melakukan mudik pada saat libur Lebaran nanti.

“Mudik ini melibatkan banyak massa, berpotensi menjadi titik penyebaran virus tersebut, yang mudik bepergian ke daerahnya masing-masing akan berpotensi membuat wilayah persebaran Covid-19 semakin luas. Kami akan gencarkan kampanye ini secara terus-menerus,” ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Covid-19, Pemerintah Susun 3 Skenario Mudik Lebaran", Penulis : Ade Miranti Karunia

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved