Dikritik Soal Anggota Dewan & Keluarga Rapid Test Massal, DPR: Patungan
Pembelian rapid tes untuk anggota DPR dan keluarganya tidak menggunakan uang negara tetapi menggunakan uang patungan anggotanya.
Padahal, seharusnya rapid test diprioritaskan bagi masyarakat yang berstatus ODP dan PDP.
"Rapid test untuk seluruh anggota DPR beserta keluarganya merupakan langkah yang berlebihan dan menambah beban luka masyarakat," kata Anggota GIAD Jeirry Sumampow melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (24/3/2020).
Pihaknya menyayangkan di tengah situasi demikian, anggota DPR justru mengistimewakan dirinya sendiri.

Baca: Menhan Prabowo Serahkan Bantuan APD dan Rapid Test Rp 7 Miliar ke Gugus Tugas Covid-19
Apalagi dengan berniat melakukan rapid test bagi mereka dan keluarganya sendiri.
Padahal, lanjut Jeirry, kondisi kebutuhan dasar untuk penanganan wabah Covid-19 belum terpenuhi secara maksimal.
Hal itu terlihat dari kurangnya alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
Akibatnya, banyak tenaga medis yang ikut terpapar virus.
Padahal seharusnya mereka menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah corona.

Baca: Terlalu Sering Terima Informasi Soal Corona, Bisa Buat Orang Ikut Rasakan Gejalanya? Ini Kata Dokter
"Entah bagaimana cara berpikir anggota DPR tiba-tiba mendapatkan fasilitas rapid test."
"Di saat banyak kebutuhan mendasar baik untuk petugas medis maupun masyarakat umum belum terpenuhi," ujar Jeirry.
Menurutnya, jika ada anggota DPR yang mengalami gejala Covid-19, mereka disarankan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan sebagaimana instruksi pemerintah.
"Kami berharap DPR memberikan peran yang nyata dalam pencegahan dan penanganan pandemi corona ini," kata Jeirry.
Sebelumnya diberitakan, Sekretariat Jenderal DPR menjadwalkan tes Covid-19 bagi para anggota dewan serta keluarganya mulai Kamis (25/3/2020) mendatang.
Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan saat ini pembagian jadwal masih dalam penyusunan karena jumlah peserta yang ikut diperkirakan mencapai 2.000 orang.
Asumsi ini berdasarkan jumlah anggota dewan sebanyak 575 orang dengan masing-masing empat anggota keluarga.
