Stok Gula Pasir di Beberapa Minimarket di Wilayah Jakarta Selatan dan Bekasi Habis
Beberapa ritel modern kini tidak lagi menjual gula pasir karena stok mereka habis.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa minimarket kini tidak lagi menjual gula pasir karena stok mereka habis.
Kondisi ini terjadi sejak beberapa hari terakhir baik di ibukota Jakarta maupun daerah penyangga seperti Bekasi, Jawa Barat.
Rabu (18/3/2020) kemarin dua ritel besar di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur sudah tidak lagi menyediakan gula karena stoknya kosong.
Baca: OJK Terbitkan Aturan Pelonggaran Kredit Antisipasi Corona
"Gula pasir habis, tidak ada," ucap petugas.
Hari ini, Kamis (19/3/2020) Tribunnews.com mengunjungi dua ritel besar di Kota Bekasi.
Hal yang sama terjadi, mereka juga kehabisan stok gula.
"Kemarin gula pasir masih ada, pembelian dibatasi satu orang dua kilo. Itu langsung ramai dibeli warga. Sekarang stoknya habis," ungkap petugas.
Baca: Kementan Gencarkan Gelar Pangan Murah Gula Pasir dan Telur
Amatan Tribunnews.com, rak gula pasir tampak kosong.
Sementara rak tempat gula batu, gula merah, dan gula batu masih tersedia.
Berbeda dengan toko kelontong dan pasar tradisional, stok gula pasir masih tersedia namun harganya berbeda jauh dengan di ritel.
Baca: Tekan Harga, Kemendag Terbitkan Izin Impor Gula 550 Ribu Ton
Harga gula di ritel modern masih mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah yakni Rp 12.500 per kg.
Sementara di pasar dan toko kelontong harga gula pasir tembus Rp 17.000-Rp 18.500 per kg.
Sementara itu, ketersediaan bahan pokok lainnya di ritel modern seperti mie instan, beras, dan minyak goreng masih tersedia.
Meski begitu, pembeliannya di batasi.