Virus Corona
BREAKING NEWS - Anies Cabut Aturan Ganjil-Genap Sementara untuk Cegah Corona
Cegah penularan virus corona, Anies Baswedan cabut aturan ganjil-genap di wilayah Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM - Untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) di wilayah Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberikan sejumlah imbauan pada warganya.
Terkait lalu lintas transportasi, Anies mencabut kebijakan ganjil genap di wilayah Jakarta.
"Kami mencabut sementara kebijakan ganjil-genap di Jakarta sehingga masyarakat bisa memilih moda transportasi yang lebih aman," tutur Anies dalam jumpa pers yang disiarkan TV One, Minggu (15/3/2020).
Anies menambahkan pencabutan sementara aturan tersebut akan mulai dilaksanakan pada Senin (16/3/2020) besok.
Sebelumnya, Anies juga menyampaikan sejumlah kebijakan lainnya.
Menurut Anies, pencegahan penularan Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja.
Baca: Bertambah 21 Orang, Total Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 117 Pasien
Baca: Pasien Corona Meninggal di Solo Sempat ke Bogor, Wakil Walikota Bogor Koordinasi dengan Ridwan Kamil
Pasalnya, penularan virus corona terjadi karena interaksi dari orang ke orang.
Karena itu, Gubernur DKI Jakarta itu pun berpesan agar masyarakat lebih disiplin dalam mengatur interaksi.
"Seluruh warga harus bekerja bersama," kata Anies dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (15/3/2020) siang.
"Penularan ini terjadi karena interaksi dari orang ke orang, karena itu kita semua harus ambil tanggung jawab, kita harus terlibat, kita semua harus mencegah," sambungnya.
Untuk itu, Anies menetapkan Social Distancing Measure untuk dijalankan warga Jakarta.
"Dalam menjalani hari-hari ke depan, warga Jakarta harus melakukan yang biasanya disebut sebagai Social Distancing Measure, yaitu menjaga jarak antar warga, mengurangi perjumpaan, mehindari kontak fisik, menjauhi tempat-tempat berkumpul orang banyak," tutur Anies.
Dengan penerapan Social Distancing Measure tersebut, Anies menyampaikan sejumlah hal yang harus dilaksanakan warga Jakarta:
1. Jangan keluar rumah kecuali amat penting
Anies meminta seluruh warga Jakarta untuk tidak keluar rumah kecuali karena memiliki urusan yang amat penting.
"Sebisa mungkin kerjakan pertemuan secara jarak jauh, jalankan ini dengan serius untuk seluruh anggota keluarga," tegas Anies.
Baca: 68 ABK Diamond Princess Negatif Corona, Siap Dipulangkan ke Wilayah Asal
Baca: Antisipasi Virus Corona dan Kesulitan Ekonomi, Bank di Jepang Buka Konsultasi Hari Libur
"Selamatkan diri sendiri, selamatkan keluarga, dan itu artinya menyelamatkan orang banyak," tambahnya.
2. Hindari tempat yang berpotensi jadi wahana penularan
Anies juga meminta warganya untuk menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi wahana penularan virus corona.
Tempat-tempat yang dimaksud, Anies menyebutkan, seperti kawasan yang penuh pengunjung atau kegiatan yang membuat antar warga berdekatan.
3. Tunda kegiatan pengumpulan orang banyak
Gubernur pun mengimbau warganya untu menunda semua kegiatan pengumpulan orang banyak.
"Walaupun kegiatan yang mulia, walaupun kegiatan yang baik, dan dirasa perlu, tapi jika tidak urgent maka tunda saja, misalnya arisan, pengajian, rapat-rapat majelis taklim, dan sebagainya," ujar Anies.
4. Melaksanakan ibadah di rumah
Terkait kegiatan keagamaan atau peribadatan dalam kondisi seperti saat ini, Anies mengimbau warga Jakarta untuk melaksanakannya di rumah.
"Tunda semua kegatan yang sifatnya bersama-sama sampai kondisi penularan Covid-19 telah terkendali dengan baik," tuturnya.
5. Tunda kegiatan resepsi
Selain itu, Anies juga meminta warga Jakarta untuk menunda resepsi pernikahan.
Namun, jika resepsi pernikahan mendesak untuk dilaksanakan, terdapat prosedur yang harus dipatuhi oleh penyelenggara resepsi.
"Tunda kegiatan resepsi, jika resepsi pernikahan memang harus dilaksanakan maka penyelenggara harus melakukan langkah tegas dan disiplin," tutur Anies.
Berikut persyaratan yang harus dipenuhi apabila tetap menyelenggarakan resepsi pernikahan kondisi wabah saat ini:
1. Ada petugas pemeriksa suhu tubuh para tamu sebelum masuk ruangan acara
2. Harus ada ruangan isolasi untuk tamu, bila ada tamu yang tidak sehat bisa diantar ke ruangan tersebut.
3. Harus ada hand sanitizer di pintu masuk dan pintu keluar
4. Tidak boleh ada jabat tangan, lakukan interaksi secara tanpa bersentuhan.
Anies menegaskan prosedur tersebut harus dilaksanakan dengan disiplin untuk menghindari penularan virus corona.
"Saya berpesan kepada semua penyelenggara acara pernikahan, prosedur itu harus dilaksanakan dengan disiplin, jangan merendahkan resiko penularan," tegasnya.
6. Ingatkan Anak untuk Tidak Berpergian
"Saya mengajak para orang tua untuk mengingatkan anak-anak agar tidak berpergian saat ini, resiko penularannya sedang tinggi," kata Anies.
Anies menegaskan, ditiadakannya kegiatan belajar di sekolah dan di kampus bertujuan supaya semua warga dapat berada di dalam rumah.
"Ditiadakannya kegiatan belajar di sekolah, ditiadakannya perkuliahan di kampus ,jangan dianggap sebagai masa liburan," tegasnya.
"Tujuannya adalah agar semua bisa berada di rumah, jadi jangan berpergian dan jangan membuat kegiatan-kegiatan bersama di luar rumah walaupun sekolah tidak berkegiatan dan kampus tidak berkegiatan," tambah Anies.
7. Jangan pergi ke luar kota
Terakhir, Anies berpesan pada warga Jakarta untuk tidak berpergian ke luar kota.
"Tunda rencana pulang kampung sampai kondisi penularan terkendali," lanjut Anies.
"Jangan sampai ada di antara kita yang pulang kampung dan tanpa disadari justru membawa virus tersebut ke kampung halaman atau ke wilayah lain," sambungnya.
Anies menyampaikan, saat ini Jakarta sudah menjadi suatu tempat terjadinya penularan virus corona dari satu pribadi ke pribadi lain.
Dalam menghadapi situasi ini, Anies mengimbau warga Jakarta untuk tidak panik dalam mengahadapi penyebaran virus corona.
Kendati demikian, Anies menegaskan pada warganya untuk tidak menganggap 'enteng' pandemi corona ini.
"Jangan panik tapi juga jangan sekali-kali menganggap enteng, jangan menganggap ringan masalah Covid-19 ini.
Kita harus waspada dan kita harus disiplin dalam mengatur interaksi," tuturnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)