Selasa, 30 September 2025

Sujiwo Tejo Curcol ke Tika Bisono di ILC, Malu pada Teman Berpenampilan Sangar yang Bisa Didik Anak

Sujiwo Tejo ungkap ke Psikolog Tika Bisono temannya yang beratato malah lebih mamppu mendidik anak dengan baik dibanding dirinya.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Miftah
YouTube Indonesia Lawyers Club
Budayawan Sujiwo Tejo sempat curcol pada Psikolog Tika Bisono dan mengaku malu pada temannya yang berpenampilan sangar namun mampu didik anak. 

Tika mengaku dirinya pernah mempraktikkan fitur di televisi digital untuk membatasi akses anak terhadap konten dewasa.

Sementara tidak semua gadget mendukung fitur tersebut.

Baca: Kumpulan Pesan dan Gambar Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun, Ada Lirik Lagu Billie Eilish

Baca: Misteri ABG Pembunuh Bocah di Jakpus, Azham Khan: Kepolisian Tidak Jelaskan Motif Pembunuhan

Maka dari itu, Tika mengingatkan para orangtua untuk selalu mendampingi tumbuh kembang anak.

Jika orangtua terlalu sibuk, maka bisa menitipkan anak pada orang terpercaya dan pastikan memiliki tingkat kedisiplinan yang sama.

"Intinya sih kalau memang orangtua ini merasa bersalah, (misal) dititipkan ke orang, bisa siapa saja yang di rumah, ini disiplinnya harus sama," ucapnya.

Tika kemudian menyinggung ucapan Sujiwo tentang bagaimana jika yang memanjakan sang anak adalah mertuanya.

Ia menegaskan, anak-anak tersebut adalah anak dari orangtua masing-masing yang memiliki hak untuk mendidik, sehingga tak perlu takut dengan mertua.

"Tadi Mas Jiwo bilang 'Siapa yang berani sama mertua?' itu terus terang saja, anak-anaknya bukan anak-anak mertua loh, anaknya bapak ibunya," kata Tika.

Meski demikian, Tika menyadari ada dilema orangtua terhadap mertua, terlebih jika masih hidup bersama dan dibiayai mertua.

Tika tetap menegaskan, orangtua tak seharusnya membiarkan anak-anak mereka dirawat oleh orang-orang dengan tingkat kedisiplinan yang berbeda, meski itu adalah mertua.

Pola asuh anak yang salah nantinya bisa menghancurkan anak itu sendiri.

"Tapi buat saya sih kalau sampai itu dilepas, orangtua itu memang secara sistemik menghancurkan anak dengan pola asuh yang salah," tegas Tika.

"Buat saya, pola asuh orangtua zaman dulu, bapak ibu, yang ada gemblengannya kuat, itu masih yang terbaik."

"Penggembelengan itu enggak sama dengan bullying loh ya, jadi jangan disamakan," sambungnya.

Tika menyebutkan contoh orangtua yang mengizinkan anak bermain gadget asalkan gadget bukan milik pribadi, sehingga harus seizin orangtua.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved