Virus Corona
Jubir Penanganan Corona: 765 Orang Di-tracing Terkait Covid-19
Juru Bicara Penanganan Corona di Indonesia, Achmad Yurianto menyebut ada 765 orang yang di-tracing terkait penularan Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Penanganan Virus Corona di Indonesia, Achmad Yurianto, menyebut ada 765 orang yang telah mengikuti proses tracing (pelacakan) terkait penularan wabah Covid-19.
Ratusan orang ini adalah mereka yang sempat melakukan kontak langsung dengan pasien-pasien positif Corona di Indonesia.
Yurianto pun menjelaskan, sejauh ini pemerintah belum mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh ataupun acak kepada masyarakat.
Hal itu lantaran pihaknya tidak mau membuat situasi menjadi gaduh.
"Kita tidak ingin membuat gaduh, semua orang diperiksa, ini bukan sesuatu yang mudah," kata Yurianto, mengutip kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).
Baca: Anies Tegaskan Jakarta Transparan soal Virus Corona, Sebut Tak Ada yang Disembunyikan
Baca: Dokter Sebut 2 Pasien Positif Corona Perlu Pendampingan Psikolog
Menurutnya, proses medis dalam pemeriksaan Corona merupakan tindakan yang tidak nyaman untuk siapapun.
Sehingga pihaknya harus berhati-hati dan cermat sebelum memutuskan akan memeriksa seseorang.
Selain itu, ada beberapa indikasi yang harus dilakukan terlebih dahulu.
"Kita memiliki kebijakan bahwa tidak semua orang kita periksa, tentunya harus ada reasoning (penalaran) yang jelas," ujarnya.
Lebih lanjut, Yurianto mengatakan ia khawatir dengan kasus penelusuran yang sumbernya tidak jelas.

Sebab itu artinya ada orang-orang yang sebenarnya terjangkit Corona tetapi belum terdeteksi.
Ia pun menjelaskan, tujuan utama menemukan kasus positif Corona di Indonesia bukanlah untuk perawatan pasien.
Akan tetapi untuk memastikan tidak ada sumber penularan yang berada di tengah masyarakat.
"Bagi kami sebenarnya menemukan kasus positif tidak dalam kepentingan perawatan pasien, karena perawatan pasien sudah sesuai standar."
"Tetapi untuk memastikan bahwa tidak ada sumber penularan yang ada di tengah masyarakat. Tujuannya adalah mencari, ditemukan, diisolasi," paparnya.
Baca: Najwa Shihab Tegur Fadli Zon Gegara Kritik Keras Komunikasi Pemerintah Indonesia Hadapi Virus Corona
Sementara itu, Yurianto menyebut ada dua kriteria dari World Health Organization (WHO) untuk kasus penularan Corona.
Di antaranya kontak langsung dengan pasien positif Corona dan melakukan perjalanan ke daerah yang telah terinfeksi.
(Tribunnews.com/R Agustina)