Mahfud MD Sambut Baik Permintaan Maaf Raja Belanda Atas Penjajahan Terhadap Indonesia di Masa Lalu
Raja Willem mengungkapkan penyesalan atas peristiwa penjajahan yang pernah dilakukan pemerintah Belanda
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyambut baik permintaan maaf Raja Belanda Willem Alexander atas penjajahan Belanda terhadap Indonesia di masa lalu.
Ia mengatakan Bangsa Indonesia adalah bangsa besar sehingga sepatutnya memberi maaf atas permintaan maaf Willem.
"Ya baguslah. Kita bangsa yang beradab. Orang minta maaf, ya harus diberi maaf," kata Mahfud di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Selasa (10/3/2020).
Mahfud mengatakan hal itu tidak dibahas dalam pertemuannya dengan Menlu Belanda Stephanus Abraham (Stef) Blok di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Selasa (10/3/2020).
Mahfud mengatakan pertemuan tersebut hanya membahas terkait kerja sama di bidang pendidkkan dan hukum.
Baca: Beda dengan Psikolog, Dokter Spesialis Jiwa Sebut Siswi Bunuh Bocah adalah Psikopat dari Tanda Ini
Baca: Seorang Pemuda Dikeroyok, Videonya Viral, Terkapar Lalu Digilas Motor Pelaku
Baca: Driver Ojol Tampar Kasir Alfamart Gegara Go-Pay, Gebrak Meja 2 Kali Sebelum Tangan Melayang
Baca: Pasutri Tewas Bunuh Diri, Tinggalkan Uang Makan Anak Untuk Sehari dan Tulis Pesan Menyayat
"Kita tidak bicara itu. Kita bicara soal kerja sama pendidikan, kerja sama hukum," kata Mahfud.
Ia pun sempat menceritakan kepada Stef bahwa dirinya adalah alumni kerja sama di bodang hukim antara Indonesia dan Belanda pada tahun 1987.
Mahfud mengatakan saat itu ia sekolah di bidang hukim administrasi di Bandung dan Belanda.
Ia pun meminta agar kerja sama semacam itu dihidupkan kembali mengingat manfaatnya.
"Nah sekarang itu saya katakan dihidupkan lagi karena itu bisa melahirkan orang-orang yang lumayan. Jadi profesor, jadi ketua MK, jadi Menko Polhukam. Saya bilang hidupkan dong kerja sama begitu," kata Mahfud.
Diberitakan sebelumnya, Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan permintaan maaf serta penyesalan Pemerintah Belanda terhadap peristiwa masa lalu.
Raja Willem mengungkapkan penyesalan atas peristiwa penjajahan yang pernah dilakukan pemerintah Belanda kepada rakyat Indonesia.
Hal itu disampaikan Raja Willem saat menerima kunjungan kenegaraan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
"Sejalan dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permintaan maaf saya atas kekerasan saat penjajahan di masa pemerintahan Belanda dahulu," kata Raja Willem.
Raja Willem menyadari, perasaan dan kesedihan masyarakat Indonesia akibat penjajahan pemerintah Belanda dimasa lalu madih terasa hingga kini.
Untuk itu, Raja Willem mengajak agar hubungan Indonesia dengan Belanda bisa terus berjalan dengan positif kedepannya.
"Mudah-mudahan kedua negara yang dulu sempat berseteru saat ini mampu tumbuh bersama dan membangun hubungan berdasarkan sikap saling menghormati, percaya, dan persahabatan," jelas Raja Willem.
"Ikatan diantara kita semakin erat dan beragam. Ini sungguh menggembirakan saya," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Presiden Jokowi didampingi sang istri, Iriana, saat menerima kunjungan tersebut.
Pantauan Tribunnews, Raja Belanda Willem Alexander bersama rombongan tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.20 WIB.
Setibanya rombongan di Istana Bogor, mereka disambut oleh upacara kenegaraan dengan menyanyikan dua lagu kebangsaan Indonesia dan lagu kebangsaan Belanda.