Selasa, 7 Oktober 2025

Siswi SMK Korban Pelecehan 'Ramai-ramai' Didampingi P2TP2A & Psikolog, Pelaku Sebut Hanya Bercanda

Sebut hanya bercanda, kondisi siswi SMK yang menjadi korban pelecehan seksual sedang didampingi oleh P2TP2A dan Psikolog.

Penulis: Inza Maliana
Illustration by Skip Sterling
Ilustrasi 

"Status mereka anak berhadapan dengan hukum," terangnya.

Dikatakan Kapolres, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut.

Ilustrasi korban pelecahan.
Ilustrasi korban pelecahan. (Kompas.com)

Baca: Fakta-fakta Siswi SMK Bolmong Dilecehkan Lima Siswa, Dua Pelaku Perempuan

Semua yang terlibat dipanggil untuk diperiksa.

Untuk sanksi, kata dia, akan mengacu pada UU perlindungan anak.

"Pasal 82 UU no 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak," ujarnya.

Kepsek terpukul

Kepsek SMK di Bolmong yang jadi viral gara - gara video pelecehan seksual siswanya mengaku terpukul.

"Minta maaf pak saya belum bisa kasih komentar, saya terpukul," kata dia kepada Tribun Manado di kantor Polres Bolmong, Selasa (10/3/2020).

Lima siswa pelaku bullying dan seorang siswa korban kasus video viral bullying (perundungan) di sebuah SMK di Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara menjalani pemeriksaan di Polsek Bolaang, Selasa (10/3/2020).
Lima siswa pelaku bullying dan seorang siswa korban kasus video viral bullying (perundungan) di sebuah SMK di Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara menjalani pemeriksaan di Polsek Bolaang, Selasa (10/3/2020). (Tribun Manado/Arthur Rompis)

Baca: Viral Video Pelecehan Siswi SMK di Sulawesi Utara, Begini Pengakuan Tak Terduga Pelaku

Ia mengaku sulit tidur semalam gara - gara memikirkan kasus tersebut.

Tampak ia letih dan matanya memerah.

Bersama seorang guru, dirinya memenuhi pemeriksaan di Polsek Bolaang. 

Peran 5 Terduga

Kasat Reskrim Polsek Bolaang AKP M Ali Tahir membeber peran kelima siswa tersebut.

Seorang siswa wanita berinisial R (17) merekam video itu.

Siswa pria N (17) memegang kaki korban.

P (16) siswa pria memegang lengan kiri korban dan N (17), siswa wanita, memegang lengan kanan korban.

Tangan yang meraba alat sensitif korban milik dua siswi wanita yakni P (17) dan N (17).

Korban sendiri berinisial R (17).

"Pengakuannya mereka hanya bercanda," kata dia.

Ungkapnya, keberatan datang dari orang tua korban setelah video itu viral.

(Tribunnews.com/Maliana, Tribunmanado.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved