Virus Corona
2 Kasus Pertama Virus Corona di Indonesia Masih Positif, Kini Alami Beban Psikologis
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengungkapkan kondisi terkini dari dua kasus pertama Covid-19 di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengungkapkan kondisi terkini dari dua kasus pertama Covid-19 di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Senin (9/3/2020).
Baca: 19 Orang di Indonesia Positif Virus Corona, Mayoritas Tertular dari Negara Lain
Achmad menuturkan telah melakukan pemeriksaan beberapa waktu lalu pada dua kasus pertama virus Corona di Indonesia.
Diketahui keduanya masih dinyatakan positif Corona.
Meski telah melewati perawatan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Sarono.

Padahal Achmad mengatakan hingga hari ini keduanya telah memasuki hari ketujuh.
Sehingga dua pasien pertama Corona di Indonesia masih mendapatkan perawatan dari pihak terkait.
"Hasil pemeriksaan yang kita dapatkan dari spesimen kemarin," jelas Achmad.
"Padahal sudah masuk hari yang ketujuh masih positif."
"Oleh karena itu kita masih belum akan nyatakan untuk bisa lepas perawatan," lanjutnya.
Baca: Rincian Lengkap Pasien Virus Corona Covid-19 di Indonesia, Total 19 WNI Positif Corona
Baca: Kronologi 19 Orang Indonesia Positif Virus Corona, Pasutri Hingga ABK Diamond Princess Jadi Korban
Meski demikian, Achmad menjelaskan baik dua pasien pertama maupun empat yang lain telah melalui perkembangan yang baik.
Enam pasien telah mengalami gejala klinis yang mulai berkurang.
Dua pasien pertama virus Corona dijelaskan justru sudah tidak memiliki keluhan apapun.
Namun Achmad mendapatkan informasi yang lain mengenai dua pasien pertama Covid-19 di Indonesia ini.
Informasi itu diberikan padanya dari Dokter Penanggung Jawab Pasien atau DPJB yang merawat dua kasus pertama.

Achmad menyampaikan pasien 01 dan 02 saat ini tengah mengalami beban psikologis.
Hal tersebut dikarenakan identitas keduanya telah terbongkar dan diketahui banyak pihak.
"01, 02, 03, 04, 05, dan 06 secara keseluruhan Alhamdulillah progress keluhan klinisnya sudah banyak berkurang," terang Achmad.
"Kalau yang kemarin 01 dan 02 itu memang sudah tidak ada keluhan apapun."
"Dokter penanggung jawab pasien (DPJB) menyampaikan sekarang yang didominasi oleh pasien 01 dan 02 ini adalah beban psikologis," tambahnya.
Diketahui dua kasus pertama virus Corona di Indonesia diumumkan oleh pihak pemerintah, Senin (2/3/2020).
Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, mengungkapkan awal mula adanya kasus positif virus Corona di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube metrotvnews, Senin (2/3/2020).
Sebelumnya, dua pasien itu melakukan kontak langsung dengan warga negara Jepang.
Terawan menjelaskan, terdapat warga Jepang yang tinggal di Malaysia berkunjung ke Indonesia dan menemui dua pasien tersebut.

Selang beberapa hari kemudian warga Jepang kembali ke Malaysia.
Sesampainya di sana, warga Jepang itu merasa sakit dan memutuskan untuk melakukan pemeriksaan.
Ternyata setelah dilakukan pengecekan, warga Jepang yang sempat ke Indonesia itu dinyatakan positif Corona.
"Ini memang positif dua orang, ada warga negara Jepang yang kebetulan tinggal di Malaysia," jelas Terawan.
"Melakukan perjalanan ke Indonesia kemudian kembali ke Malaysia diperiksa karena sakit setelah beberapa hari."
Baca: Dampak 2 WNI di Indonesia Positif Corona, Rizky Febian Beli Masker hingga Rp 2 Juta per Bungkus
Baca: Elma Theana Beli Masker Seharga Rp 300 ribu setelah Virus Corona Ditemukan di Indonesia
"Begitu dicek dikatakan sakit dengan Covid-19 positif," lanjutnya.
Terawan kemudian melanjutkan, pihak Pemerintah Malaysia melalui kementerian kesehatan menghubungi Indonesia.
Sesudah diberikan kabar itu, Terawan menuturkan langsung melakukan pelacakan mengenai siapa saja yang melakukan kontak secara langsung dengan pasien positif Corona ini.
Setelah mendapatkan orang tersebut, Terawan menyampaikan beberapa tindakan langsung dilakukan untuk penanganan lebih lanjut.
"Karena itu pemerintah Malaysia, kementerian kesehatannya menghubungi kita," tutur Terawan.
"Kita kemudian melakukan tracking siapa saja yang kontak dengan pasien ini."
"Begitu kita dapat langsung kita tindak lanjuti," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)