Selasa, 7 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Asrul Sebut Adanya Penolakan Pada Ahok Akan Jadi Pertimbangan Jokowi Pilih Kepala Badan Otorita IKN

Arsul Sani menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mempertimbangkan masukan semua kalangan dalam menunjuk Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara.

Chaerul Umam/Tribunnews.com
Arsul Sani. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Arsul Sani menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mempertimbangkan masukan semua kalangan dalam menunjuk Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara.

"Biasanya Presiden menggunakan kesempatan yang berkembang, baik pro maupun kontra sebagai bahan dalam mengambil keputusan," kata Arsul Sani di komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Menurut Arsul Sani, adanya penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari sekelompok orang sebagai hal yang wajar.

Baca: Pengacara Nurhadi Sebut Pengadilan In Absentia untuk Kliennya Tidak Sesuai Aturan Hukum

Tetapi, menurutnya selain ada yang menolak ada juga pihak lain yang mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Jadi semua saya yakin akan dipertimbangkan Presiden dan tentu partai koalisi pemerintah jika diminta pendapat, akan menyampaikan pendapat," tutur Arsul.

Lebih lanjut Sekjen PPP itu pun menyebut, empat calon Kepala Badan Otorita IKN yang telah disebutkan Presiden Jokowi pasti telah dipertimbangkan berdasarkan pengalaman dan kemampuan dalam mengelola ibu kota negara.

"Tentu Presiden mempertimbangkan dua hal, pertama latarbelakang pendidikannya, kedua pengetahuannya," ucap Arsul.

Baca: Ali Ngabalin Ungkap Alasan Jokowi Pilih 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Singgung Nama Ahok

Diketahui, Presiden Jokowi telah menyampaikan empat calon Kepala Badan Otorita IKN, di antaranya Bambang Brojonegoro, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Abdullah Azwar Anas, dan Tumiyana.

Namun, sejumlah alumni Aksi 212 yang menamakan diri Mujahid 212 menolak Ahok sebagai calon Kepala Badan Otorita IKN.

Ketua Mujahid 212 Damai Hari Lubis mengatakan, pihaknya menolak Ahok karena rekam jejak dan kepribadian yang tidak baik.

"Sebagai calon kepala daerahnya (Ibu Kota Negara baru) adalah Ahok, maka Kami katakan dan nyatakan secara tegas. Kami menolak keras Ahok lantaran fakta-fakta pribadi Ahok merupakan seorang jati diri yang memiliki banyak masalah," kata Damai dalam keterangan tertulisnya.

Profil 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru

Profil singkat empat calon pemimpin ibu kota baru, mulai dari Ahok, Azwar Anas, Bambang Brodjonegoro, hingga Tumiyana.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan daftar nama calon pemimpin ibu kota baru, Senin (2/3/2020).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved