Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Ditemukan Pasien Positif Virus Corona Tanpa Terlihat Gejala, Ini Penjelasan Kemenkes

Adapun perkembangan virus SARS yang bermula dari Guangdong, Tiongkok pada 2002 lampau dalam 2,5 tahun pernah perlahan menghilang.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUN/IRWAN RISMAWAN
Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas 1 Soetta melakukan pemeriksaan suhu tubuh crew pesawat maskapai asing setibanya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (3/3/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno Hatta kini melakukan tiga lapis pemeriksaan bagi seluruh penumpang yang tiba mulai dari pemeriksaan riwayat perjalanan, riwayat kesehatan hingga pemeriksaan suu tubuh yang kesemua itu merupakan prosedur yang harus dijalankan untuk pencegahan dini penyebaran virus corona. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Juru bicara pemerintah khusus penanganan virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan beberapa kasus Pasien positif Corona yang ditemukan tanpa terlihat gejala sama sekali.

Achmad Yurianto yang merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan memaparkan kecenderungan yang sedang terjadi di seluruh negara terkait penyebaran virus Corona atau covid-19.

Menurut keterangannya, saat ini sering ditemukan pasien positif Corona, namun tidak mengalami gejala klinis minimal seperti ciri-ciri yang digambarkan saat virus Corona mulai mewabah di Hubei, Cina.

"Beberapa kasus bahkan kita temukan tanpa gejala. Kita temukan kasus positif konfirm laboratoriumnya, tetapi tanpa gejala sama sekali," ungkap Yuri, dilansir KompasTV Live.

UPDATE Pasien Virus Corona, dari Total 90.932 Orang yang Terinfeksi, 48.140 Orang Dinyatakan Sembuh
UPDATE Pasien Virus Corona, dari Total 90.932 Orang yang Terinfeksi, 48.140 Orang Dinyatakan Sembuh (thewuhanvirus.com)

Oleh karenanya, pola-pola yang terjadi pada kasus ini harus mulai dicermati masyarakat.

Tak hanya itu, Yuri menyampaikan WHO juga melakukan penelitian yang lebih dalam tentang ini.

Sikap WHO ini dilakukan tak lain agar seluruh negara dapat mencegah virus Corona yang mirip virus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) tidak masuk ke dalam masing-masing negara di dunia ini.

"Pola ini hampir mirip dengan apa yang terjadi di 2002 pada waktu Corona yang berasal dari strange yang lain, yang kita kenal sebagai SARS," kata Yuri.

Adapun perkembangan virus SARS yang bermula dari Guangdong, Tiongkok pada 2002 lampau dalam 2,5 tahun pernah perlahan menghilang.

Baca: Virus Corona Positif Masuk Indonesia, Benarkah Covid-19 Mudah Menyebar? Ini Penjelasannya

Di sisi lain, Yuri menyampaikan perkembangan wabah virus Corona di Cina kini terjadi penyusutan angka.

Bahkan tambahan kasus pada hari kemarin, Selasa (2/3/2020) hanya terdapat 20 kasus.

Hal ini berarti jumlah terkecil di dalam peristiwa kejadian penyebaran virus Corona sejak Januari sudah semakin menurun.

Kendati demikian, hal yang patut menjadi permasalahan adalah bertambahnya kasus di luar Cina yang semakin naik.

"Nah, kalau kemudian kita lihat di Cina yang semakin naik ini hampir 81 persen itu terfokus di 4 negara saja yaitu di Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Italy. Ini yang menjadi permasalahan yang harus kita hadapi sekarang," jelas Yuri.

Pengunjung mengenakan masker di salah satu mal di Kota Bandung, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Pengunjung mengenakan masker di salah satu mal di Kota Bandung, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Yuri pun menyampaikan, virus Corona yang mulai mewabah di Indonesia tersebut hanya dapat ditularkan melalui kontak dekat dengan pasien terinfeksi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved