Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Penjelasan RSPI soal Foto Ambulans RS Pondok Indah Bawa Pasien Diduga Terjangkit Virus Corona

Menurutnya, pasien tersebut hanya diperiksa dalam kaitannya apakah terjangkit atau tidak terkait virus Corona

MIGUEL MEDINA / AFP
Turis yang memakai masker pelindung, saat berjalan pada 28 Februari 2020, di pusat Milan setelah COVID-19, virus corona baru, menyebar ke Italia. Italia mendesak para wisatawan yang ketakutan oleh virus corona baru pada 28 Februari untuk tidak menjauh, tetapi upaya untuk meyakinkan dunia bahwa mereka mengelola wabah ini dengan baik dibayangi oleh peningkatan tajam dalam jumlah kasus. Sekitar 650 orang telah dinyatakan positif terkena virus di Italia, meskipun hanya 303 yang dianggap sebagai kasus klinis serius, dan kematian mencapai 17 - sejauh ini merupakan yang tertinggi di Eropa - menurut angka terbaru dari badan perlindungan sipil. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Mohammad Syahril meluruskan kabar adanya dua pasien yang diduga terinfeksi virus corona yang dirujuk dari RS Pondok Indah.

Dia menyatakan, informasi tersebut tidak benar.

Baca: RSPI Akui Terima Pasien Diduga Terjangkit Virus Corona: 21 Orang Negatif, 3 Masih Diisolasi

Diketahui, beredar foto yang memperlihatkan dua orang petugas medis yang tengah menggunakan pakaian anti-virus di depan mobil ambulan yang bertuliskan RS Pondok Indah.

Diduga pasien itu merupakan pasien rujukan terkait pemeriksaan Corona.

Menurutnya, pasien tersebut hanya diperiksa dalam kaitannya apakah terjangkit atau tidak terkait virus Corona.

Hasilnya, mereka diketahui dinyatakan negatif terinfeksi virus Corona.

"Itu kan sebulan yang lalu berita itu. Itu diviralkan lagi. Itu sudah basi beritanya," kata Syahril saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (29/2/2020).

Syahril menerangkan, pasien tersebut diperiksa karena sakit setelah memiliki riwayat perjalanan ke wilayah pandemik virus Corona.

Mulai dari China, Jepang, Korea hingga ke Jepang dalam 14 hari terakhir.

Menurutnya, gejalanya sakit yang dirasa pasien biasanya demam tinggi hingga 38 derajat, batuk, pilek hingga sakit tenggorokan.

"Atau bisa juga orang tersebut kontak dengan pasien yang kena virus corona. Istilahnya bukan suspect tapi pasien dalam pengawasan," ungkap dia.

Ia menuturkan, pasien tersebut dirawat pada 29 Januari 2020 lalu.

Baca: Pemerintah Diminta Tegas Umumkan Indonesia Bersih dari Wabah Virus Corona

Setelah melakukan tahapan pemeriksaan kesehatan, pasien tersebut telah diizinkan pulang lantaran negatif virus Corona.

"Jadi itu berita tanggal 29 Januari 2020. Itu sebulan yang lalu. Pasiennya sudah pulang kok sudah sehat," pungkasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved