Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Cerita Koki Memasak untuk 188 WNI yang Diobservasi di Pulau Sebaru

Jonrey memastikan akan menggunakan standar dari World Health Organization (WHO) untuk apa saja yang disajikan untuk para WNI

Tribunnews.com/Dennis Destryawan
Danyon Bekang 1/1 Kostrad Letkol Cba Jonrey Sitanggang dan Chef Zulfahmi bertugas untuk membidangi tata hidang di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta untuk observasi corona 188 Warga Negara Indonesia (WNI) dari awak kapal World Dream 

Laporan Reporter Mohamad Yusuf dan Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, KEPULAUAN SEBARU - Asupan untuk 188 Warga Negara Indonesia dari awak kapal pesiar World Dream yang menjalani observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta akan sangat diperhatikan oleh pada juru masak atau koki.

Danyon Bekang 1/1 Kostrad Letkol Cba Jonrey Sitanggang bertugas untuk membidangi tata hidang di Pulau Sebaru.

Baca: Kemenkes Sebut 68 WNI Kru Kapal Diamond Princess Akan Diobservasi di Pulau Sebaru Kecil 

Jonrey menjelaskan bagaimana penyajian dan apa saja yang akan dikonsumsi oleh para 188 WNI yang menjalani observasi di Pulau Sebaru Kecil.

"Kami memang diperintahkan untuk mendukung tugas kemanusiaan ini untuk mendukung logistik khususnya untuk makan pagi siang dan malam," ujar Jonrey kepada Tribun Network, beberapa waktu lalu di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Jonrey memastikan akan menggunakan standar dari World Health Organization (WHO) untuk apa saja yang disajikan untuk para WNI.

Termasuk dari hitungan kalori dan gizi.

"Konsepnya adalah makanan kering dan makanan besar. Dan perhitungan kalori dan gizinya pun standar seperti yang diminta standarnya WHO," kata Jonrey.

Selain berdasarkan standar WHO, ucap Jonrey, makanan atau minuman yang dikonsumsi juga diatur nutrisi dan gizinya dari Kementerian Kesehatan.

Untuk jumlah personel di balik dapur berjumlah 30 orang.

"Untuk persiapannya kalau pagi kami sudah masak itu jam 12 malam. Karena konsepnya di kotak jadi harus lebih awal karena membutuhkan tenaga untuk memasukan ke dalam kotak," kata dia.

Jonrey menerangkan masak memasak dimulai pukul 00.00, disajikan untuk makan pagi sekira pukul 06.00.

Baca: Ini Rencana Skema 68 WNI Kru Kapal Diamond Princess Dibawa ke Pulau Sebaru Kecil

Setelah itu, masak pun terus berlanjut untuk disajikan makan siang pada pukul 11.30.

"Lanjut lagi masaknya, jadi berkesambungan terus tidak berhenti. Itu nanti disajikannya maksimal nanti jam 18.00. Di situ baru kami memiliki kesempatan istirahat untuk memulihkan tenaga kami. Untuk persiapan jam 12 malam untuk makan pagi. Begitu seterusnya sampai dengan selesai," tutur Jonrey.

Koki Sajikan Ayam Kecap dan Ikan

WNI ABK World Dream saat tiba di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Sebanyak 188 WNI ABK kapal World Dream akan menjalani observasi pencegahan virus corona selama 14 hari kedepan.Tribunnews/Jeprima
WNI ABK World Dream saat tiba di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Sebanyak 188 WNI ABK kapal World Dream akan menjalani observasi pencegahan virus corona selama 14 hari kedepan.Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sementara Chef Zulfahmi mengatakan ada beberapa menu yang disiapkan, mengacu pada standar WHO dan Kementerian Kesehatan.

Namun, ia juga menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini.

Baca: Cerita Penjaga Pulau Sebaru Kecil, Dayat Digaji Rp 70 Ribu Per Hari, Kerja dari Pagi Sampai Sore

"Ada ayamnya minta szechuan, saya pikir itu terlalu signifikan, tidak cocok untuk kita-kita seperti sekarang. Akhirnya kita ganti dengan ayam bumbu kecap," kata Chef Zul.

Chef Zul memastikan menu yang disajikan untuk para WNI akan beragam setiap pagi, siang, dan malam.

Menu akan dirotasi setiap 10 hari.

"Itu makan pagi, makan siang, makan malam itu berbeda. Itu rotasinya per 10 harian. Ketemu lagi dengan menu yang sama setelah 10 hari," tutur Chef Zul.

Selain ayam kecal, kata Chef Zul, para juru hidang juga menyiapkan berbagai menu utama.

Baca: Pemindahan 188 WNI Dari KRI dr Soeharso ke Pulau Sebaru Berjalan Lancar, Ini Foto-fotonya

Yang pasti setiap harinya mengandung hewani, nabati, sayur-sayuran, buah-buahan, dan makanan ringan.

"Ada kayak ikan, lauknya dua macam, lauk nabati, lauk hewani, sama protein, sayur, tambah satu lagi dengan buah atau dessert seperti puding," tuturnya. (Wartakotalive.com/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved