Minggu, 5 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Romo Benny: Selesaikan Banjir Jakarta Butuh Pemimpin Rendah Hati dan Mau Koordinasi

Seperti diketahui sejumlah wilayah Jakarta kembali terendam banjir, Selasa (25/2/2020) pagi setelah hujan mengguyur sejak Senin (24/2/2020) malam.

Tribunnews/Jeprima
Warga melintasi banjir yang merendam Jalan Dr Sutomo, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020) pagi. Hujan lebat yang melanda hampir seluruh kawasan Jakarta membuat sejumlah jalan tergenang dan bahkan beberapa tidak bisa dilalui kendaraan seperti di Jalan Dr Sutomo, arus lalu lintas lumpuh. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Banjir yang kerap melanda ibu kota Jakarta menurut Budayawan, Romo Benny Susetyo harus menjadi refleksi tata kelola keadaban alam.

"Dalam hal ini pemimpin daerah punya tanggung jawab moral untuk mencari solusi terbaik bagi rakyatnya. Menyelesaikan masalah banjir Jakarta membutuhkan pemimpin rendah hati dan mau koordinasi," ucap Romo Benny, Selasa (25/2/2020).

Kondisi saat ini dipandang Romo Benny sebagai waktu yang tepat seorang pemimpin menunjukkan pathos yakni merasakan derita rakyat kebanjiran dan beban hidup berat.

"Ini harus diikuti dengan kemauan untuk menyelesaikan masalah banjir yang mendesak dari pada menggunakan anggaran triliunan untuk balap formula," katanya.

Baca: Pengelola AEON Mall JGC Ingin Rangkul Warga Pasca Didemo Banjir yang Genangi Pemukiman

Pemimpin yang punya pathos, kata Romo Benny, akan mengedepankan kepentingan rakyat karena hukum tertinggi ialah mendahulukan kepentingan rakyat bukan kepentingan yang lain.

Disamping itu, kepatuhan suara hati menjadi pilihan utama dalam mengambil keputusan.

Romo Benny menambahkan bahwa moralitas pejabat di uji ketika‎ memiliki jiwa Satria yaknii mau bertanggung jawab menyelesaikan masalah dengan membangun sinergi dengan kementerian terkait dan kepala daerah tetangga.

Seperti diketahui sejumlah wilayah Jakarta kembali terendam banjir, Selasa (25/2/2020) pagi setelah hujan mengguyur sejak Senin (24/2/2020) malam.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan informasi yang diterimanya, lebih dari 200 RW di ibu kota terkena dampak banjir.

Baca: Kediaman Tina Toon di Kelapa Gading Banjir Lagi

Ketika disinggung banjir yang berkali-kali terjadi di Jakarta sejak awal tahun 2020, Anies enggan berkomentar banyak.

Dia memilih konsentrasi menangani korban banjir.

"Sekarang konsentrasi pada penanganan, cuaca seperti ini masih akan terjadi beberapa waktu ke depan," kata Anies saat memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta.

294 RW di Jakarta Kebanjiran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 294 dari 2.738 alias 10,74 persen RW di Jakarta tergenang air dengan ketinggian bervariasi.

Daerah paling parah terdampak banjir terjadi di wilayah Kelurahan Cawang dengan ketinggian mencapai 200 cm.

"10,74 persen RW di DKI Jakarta terdampak, dengan ketinggian banjir maksimal 200 cm yang terjadi di Kelurahan Cawang," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI M Insaf dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2020).

Baca: Tuding Jadi Penyebab Banjir, Warga Geruduk dan Ngamuk di Mal AEON Jakarta Garden City

Adapun penyebab banjir lantaran curah hujan cukup lebat hingga ekstrem terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan curah hujan tertinggi yang terukur BMKG sebesar 278 mm/hari.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved