Minggu, 5 Oktober 2025

Tragedi Susur Sungai

3 Pembina Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai, Berikut Referensi Kegiatan saat Musim Penghujan

Siapa sangka kegiatan Pramuka di SMPN 1 Turi Kabupaten Sleman berujung malapetaka. Berikut referensi kegiatan pramuka saat musim hujan.

TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY
Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). 

TRIBUNNEWS.COM - Siapa sangka kegiatan Pramuka di SMPN 1 Turi Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020) berujung malapetaka.

Sebanyak 249 murid hanyut tersapu aliran arus banjir di Sungai Sempor.

Bahkan, 10 nyawa murid melayang.

Polisi pun menetapkan tiga orang sebagai tersangka.

Tim SAR Gabungan berhasil menemukan satu korban di Dam/Bendungan Lengkong pada Sabtu (22/2/2020) pukul 10.15 WIB.
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan satu korban di Dam/Bendungan Lengkong pada Sabtu (22/2/2020) pukul 10.15 WIB. (BPBD DIY)

Baca: Otak di Balik Tragedi Susur Sungai Sempor, Buat Polisi Berani Tetapkan Tersangka, Paham Sungai Tapi?

Dilansir Tribun Jogja, Polda DIY bersama Satreskrim Polres Sleman resmi menetapkan tiga tersangka dalam tragedi tersebut.

Ketiga tersangka adalah :

1. IYA (36), PNS guru SMPN 1 Sleman, alamat Caturharjo Sleman

2. DDS (58), swasta, alamat Ngaglik Sleman

3. R (58), PNS, alamat Turi Sleman

Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan tindak pidana kesalahan (kealpaan) yang menyebabkan orang meninggal dunia dan mengakibatkan luka.

Kepolisian Polres Sleman menghadirkan tiga tersangka pembina pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor.
Kepolisian Polres Sleman menghadirkan tiga tersangka pembina pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor. (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI)

Baca: Tangis Sesal Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman Mohon Maaf Keluarga Korban Susur Sungai: Kami Lalai

Dalam rilis yang disampaikan kepolisian juga mengungkapkan aparat telah memeriksa 24 orang saksi.

Terkait pasal dan ancaman hukuman, ketiganya terancam hukuman maksimal kurungan penjara selama lima tahun.

Banyak pihak yang menyesalkan kegiatan susur sungai dikerjakan saat musim hujan.

Lantas kegiatan lapangan apa yang cocok dilakukan ketika musim penghujan?

Humas Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Surakarta sekaligus Sekretaris Pramuka Peduli Arba'in Rajab Nugroho mengungkapkan pilihan aman adalah menggelar kegiatan dalam ruangan atau indoor.

"Saya kira kegiatan yang cocok untuk dilakukan saat musim hujan ya kegiatan indoor," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews, Minggu (23/2/2020).

Humas Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Surakarta sekaligus Sekretaris Pramuka Peduli Arba'in Rajab Nugroho
Humas Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Surakarta sekaligus Sekretaris Pramuka Peduli Arba'in Rajab Nugroho (Tribunnews.com/Istimewa)

Baca: Siswa SMP 1 Turi Hanyut di Sungai, Pembina Pramuka Perlu Pahami Manajemen Risiko sebelum Berkegiatan

Arba'in menilai setiap gugus depan atau sekolah memiliki tempat indoor.

"Saya yakin setiap gugus depan memiliki tempat indoor, tempat yang bisa untuk evakuasi saat hujan, misal GOR, ruang kelas, masjid, atau yang lain," ungkapnya.

Macam Kegiatan Indoor

Arba'in mengungkapkan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan saat berada di dalam ruangan.

Antara lain adalah melakukan diskusi.

"Diskusi dengan tema tertentu, baik kepramukaan atau tema umum," ujarnya.

Ilustrasi diskusi dan dinamika kelompok.
Ilustrasi diskusi dan dinamika kelompok. (Seputar Pendidikan)

Selain itu, juga bisa melakukan kegiatan dinamika kelompok untuk melatih sebuah kelompok memecahkan sebuah masalah.

Menurut Arba'in, inti dari kegiatan Pramuka adalah membina karakter peserta didik.

"Intinya kan pembinaan karakter, bisa dinamika kelompok, diskusi, menguji kekompakan dalam satu kelompok, tidak serta merta di lapangan terus," ucap Arba'in.

Diskusi, dinamika kelompok, maupun kegiatan di ruangan disebut Arba'in tetap bisa memberikan karakter yang bagus untuk peserta didik.

"Seperti bisa tolong menolong dan juga toleransi," ungkapnya.

Tetap Bisa Kegiatan Outdoor

Sementara itu Arba'in juga memberikan referensi kegiatan outdoor yang tetap bisa dilakukan meski dalam musim hujan.

"Bisa mengadakan kegiatan bakti sosial," ungkap Arba'in.

Bakti sosial disebut Arba'in sebagai kegiatan yang fleksibel dan bisa diaplikasikan dalam berbagai kondisi.


Ilustrasi bakti sosial
Ilustrasi bakti sosial (TribunSolo.com/Imam Saputro)

Baca: Punya Sertifikat Kepramukaan, 3 Tersangka Tak Diskusikan Keselamatan Diri Siswa sebelum Susur Sungai

"Kalau musim penghujan, adakan bakti sosial misal membersihkan selokan air," ungkapnya.

"Hal itu untuk mencegah banjir," imbuhnya.

Selain itu, Arba'in juga mengungkapkan bisa melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit.

"Atau sosialisasi kegiatan pencegahan penyakit, menimbun kaleng, dan lain sebagainya untuk menghindari sarang nyamuk misalnya," ungkap Arba'in.

Ia menilai dengan kegiatan seperti itu justru akan berguna bagi peserta didik.

Bahkan, hal yang didapatkan bisa disampaikan kepada orang lain.

"Nah itu kan juga bisa dibawa ke keluarga, tidak hanya peserta didik ilmunya," ujar Arba'in.

Arba'in mengungkapkan untuk menghindari kegiatan yang membahayakan saat musim hujan.

"Hindari aliran sungai di musim penghujan dan tempat-tempat yang rawan longsor," ungkapnya.

Arba'in menyebut, setiap kegiatan bisa dilakukan asal penyelenggara, pembina, dan yang bertanggung jawab mampu untuk mengontrol jalannya kegiatan.

"Yang pasti kegiatan yang bisa terkontrol," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Tribunjogja.com/Muhammad Fatoni)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved