Kamis, 2 Oktober 2025

Setuju dengan Pernyataan Agama Musuh Pancasila, Sujiwo Tejo Tegaskan Dirinya Tak Bela Jokowi

Budayawan Sujiwo Tejo mengaku setuju dengan pernyataan Kepala BPIP, Prof. Yudian Wahyudi, mengatakan 'Agama musuh besar Pancasila'.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
Kolase Tribunnews (Tangkap layar channel YouTube dan Instagram.com/jokowi)
Setuju dengan Pernyataan Agama Musuh Pancasila, Sujiwo Tejo Tegaskan Dirinya Tak Membela Jokowi 

TRIBUNNEWS. COM - Budayawan Sujiwo Tejo mengaku setuju dengan pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi, mengatakan 'Agama musuh besar Pancasila'.

Ini ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam gelaran Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/2/2020) malam.  

Diskusi bertajuk  #ILCBPIP, Sujiwo Tejo mengawali pembicarannya dengan menanyakan masalah topik tersebut terletak di bagian apa.

"Apa salahnya menganggap agama musuh besar Pancasila? Nggak ada yang salah bagi saya," ujarnya seperti dikutip dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (18/2/2020).

Menurut Sujiwo Tejo dalam perjalan panjang keberadaan Pancasila, aspek agama yang ada telah melebur menjadi satu. 

"Pancasila dalam perjalanan termasuk dalam Piagam Jakarta. Agama sudah sejiwa menyatu dalam Pancasila."

"Puncak-puncaknya ada di sosial kultural, bukan di peribadatannya," katanya. 

Baca: Sudjiwo Tedjo di ILC: Kalau Pancasila Ada, Erick Thohir Enggak Lebih Ngetop dari Teten Masduki

Kemudian dirinya melemparkan pertanyaan kepada hadirin.

"Kalau sudah satu, Pancasila di dalam sosial kultural jadi satu sama agama, dan sebaliknya. Siapa musuh terbesarnya?" tanya Sujiwo Tejo .

Ia menegaskan, jika kondisi telah seperti ini, maka musuh terbesarnya adalah Pancasila itu sendiri. 

"Pertanyaan saya, Karni Ilyas musuhnya ya Karni Ilyas sendiri, musuh Jokowi ya Jokowi sendiri, Sujiwo Tejo musuhnya? Ya Sujiwo Tejo "

"Apa salahnya pernyataan itu, agama sudah nyatu dengan Pancasila, problemnya di mana?" beber Sujiwo Tejo .

Ketika menyampaikan hal ini, Sujiwo Tejo teringat perkataan Nabi Muhammad SAW yang menegaskan jika musuh terbesar seseorang adalah nafsunya sendiri. 

"Perang besar adalah memerangi diri sendiri," tegasnya.

Sujiwo Tejo melanjutkan, meskipun dirinya setuju dengan pernyataan Kepala BPIP, namun ia tidak sedang membela siapa-siapa, termasuk kubu Jokowi

"Tapi aku bukan pembela kaum Pak Jokowi, ketika aku membela pernyataan Ketua PBIP," tegasnya.

Penyampaian pandangan Sujiwo Tejo sempat terhenti sejenak saat ia melihat Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani sedang memainkan ponselnya. 

Hal ini membuat Sujiwo Tejo memperingatkan Irma. 

"Bu Irma, saya lagi bicara. Saya tidak buka HP ketika Anda tadi bicara. Saya akan berhenti ngomong sebelum semua berhenti (bermanin HP). Oke?," kata Sujiwo Tejo disambut tepuk tangan dari hadirin.

Baca: Di ILC, Sudjiwo Tedjo Sempat Ngambek Tak Mau Lanjutkan Bicara, Tegur Irma: Orang Ngomong Dengerin

Budayawan Sujiwo Tejo (Tangkap layar channel YouTube Indonesia Lawyers Club)
Budayawan Sujiwo Tejo (Tangkap layar channel YouTube Indonesia Lawyers Club)

Sujiwo Tejo mengaku ketika dirinya mendapat undangan menghadiri acara yang telah terjadwal, ia tidak pernah membuka ponselnya. 

"Karena saya sudah bisa, ngasih tahu temen-temen saya, eh jangan HP-an dulu nanti ada acara."

"Kalau ada pertemuan di jalan dan dadakan, saya masih buka HP, karena masih banyak yang ngantung Pak Karni," bebernya.

Sujiwo Tejo menjelaskan, memperhatikan lawan bicara adalah bentuk pengamalan Pancasila di kehidupan sehari-hari.

"Inilah Pancasila, ini Pancasila nyata, orang ngomong dengerin", ujar Sujiwo Tejo di sambut tepuk tangan lagi.

Setelah memperingatkan Irma, Sujiwo Tejo pun meminta maaf dan memberikan penjelasan bahwasanya apa yang ia lakukan bentuk kasih sayangnya. 

Mendengar perkataan Sujiwo Tejo , Irma pun membalasnya. 

"Pak Sujiwo Tejo kayak orang paling bener gitu loh," ujar Irma sambil tertawa.

Kemudian Sujiwo Tejo memberikan menanggapinya.

"Orang yang paling bener? Iya terserah, tapi kalau saya orang bener, ketika Mbak Irma ngomong, saya tidak akan perhatikan, karena saya sudah merasa yang paling bener. Tapi ini saya catat semua" ujarnya.

Melihat dan mendengar pembicaraan Sujiwo Tejo dan Iram, Karni Ilyas meminta dikusinya untuk dilanjutkan ke pembahasan. 

"Ya udah terus," kata Ilyas.

Baca: Kepala BPIP Sebut TikTok Bisa Jadi Media Untuk Sosialisasi Nilai-nilai Pancasila

Kemudian Sujiwo Tejo melanjutkan penjelasannya.

Ia membeberkan ada dua kemungkinan yang menyebabkan agama menjadi musuh Pancasila.

Pertama kesalahpahaman yang dimiliki masyarakat dalam hal agama, sehingga menjadi ancaman, 

"Pemahaman kita tentang agama, jangan-jangan pemahaman agama-agama kita melenceng sehingga bisa jadi musuh Pancasila," ungkapnya.

Kemungkinan kedua adalah Pancasila sendiri yang memiliki kekeliruan.

"Agamanya sudah bener Pancasila-nya yang tidak bener, bisa juga", imbuhnya. 

Terakhir,  Sujiwo Tejo meminta semua pihak dalam belajar dalam pembahasan tersebut.

"Kita harus intropeksi," tandasnya.

Lihat di menit 2:15

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved