Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Komisi I Dorong Pemerintah Pulangkan 75 WNI di Kapal Diamond Princess ke Indonesia

Pemulangan 75 WNI ini perlu guna memberikan kepastian dan rasa aman bagi mereka di tengah merebaknya virus corona.

Editor: Johnson Simanjuntak
nasional.kompas.com
Dave Laksono 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi I DPR RI mendorong pemerintah untuk memulangkan 75 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal Diamond Princess ke tanah air.

Mengingat 75 WNI itu sudah menjalani masa karantina 14 hari dan melakukan rangkaian pemeriksaan untuk memastikan bebas virus corona di dalam kapal.

Hal itu disampaikan anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono kepada Tribunnews.com, Rabu (19/2/2020).

"Kalau petugas kesehatan di Jepang sudah menganggap mereka itu bebas, sebaiknya dipulangkah saja dulu ke Indonesia," ujar Ketua DPP Golkar ini.

Baca: MK Bahas Kemungkinan Hadirkan Jokowi di Sidang Uji UU KPK

Pemulangan 75 WNI ini perlu guna memberikan kepastian dan rasa aman bagi mereka di tengah merebaknya virus corona.

"Pulangkan saja mereka. Daripada terlunta-lunta, dan nanti jadi masalah, sebaiknya dipulangkan saja mereka dulu," jelas politikus muda Golkar ini.

Kecuali, mereka punya kehendak lain, seperti juga terjadi saat pemulangan ratusan WNI dari Wuhan ke tanah air beberapa waktu lalu.

"Tapi kalau tidak, sebaiknya dibawa pulang saja semuanya. Apalagi melihat kondisi sekarang yang cukup genting akibat penyebaran virus corona. Daripada nanti jadi terkena sebaiknya dipulangkan sajalah," ucapnya.

Baca: Update Informasi Terbaru Pasien Wabah Virus Corona atau Covid-19: 2.008 Meninggal, 14.529 Sembuh

Dilaporkan ratusan penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang bersandar di Pelabuhan Yokohama, Jepang, mulai meninggalkan kapal, yang bertepatan dengan selesainya masa karantina, Rabu (19/2/2020).

Sejauh ini, ada 542 kasus positif virus korona dari kapal pesiar itu, dengan 88 kasus baru diumumkan pada Selasa (18/2) kemarin.

Seperti dilansir dari Japan Today sebelum turun dari kapal, penumpang menerima formulir pemeriksaan kesehatan yang menanyakan apakah mereka memiliki gejala seperti sakit kepala, demam atau batuk.

Jika hasil pemeriksaan menunjukan penumpang negatif virus korona dan tidak memiliki gejala, penumpang tetap harus memeriksa suhu tubuhnya sebelum pergi.

Diperkirakan sepanjang hari ini, sekitar 500 penumpang akan meninggalkan kapal, dari jumlah 3.711 orang di kapal tersebut, dengan rincian 2.666 penumpang dan 1.045 awak, yang berasal dari 56 negara.

Baca: Setuju dengan Pernyataan Agama Musuh Pancasila, Sujiwo Tejo Tegaskan Dirinya Tak Bela Jokowi

Sementara kru kapal yang sebelumnya bekerja selama dua minggu saat masa karantina, tetap harus berada di dalam kapal untuk menjalani karantina tambahan.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato mengatakan, proses penurunan membutuhkan waktu 2-3 hari.

"Kami telah melakukan tes untuk semua orang dikapal. Beberapa hasil telah keluar.... dan bagi mereka hasil tesnya jelas, bisa turun dari kapal," ujar Kato.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved