Virus Corona
Turis China Takut Pulang ke Negaranya karena Virus Corona, Mereka Pilih Bertahan di Bali
Hanya 61 orang, termasuk 12 anak, yang menerima tawaran tersebut dan terbang bersama maskapai China Eastern Airlines ke Wuhan Sabtu (8/2) kemarin.
Sebagian besar toko dan pasar di Wuhan tidak beroperasi sejak penyebaran virus corona.
"Potential loss-nya akan lebih banyak lagi (dari 30%)," ujar Pauline.
Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) memprediksi potensi kerugian sektor industri pariwisata mencapai puluhan miliar per bulan karena anjloknya turis dari China.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan China ke Indonesia selama Januari sampai Juni 2019 mencapai 1,05 juta orang, terbanyak kedua setelah wisatawan Malaysia.
Wabah virus corona diperkirakan akan membuat pertumbuhan ekonomi global menurun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berencana memberi tarif khusus penerbangan ke destinasi wisata domestik, untuk mengantisipasi penurunan dalam sektor pariwisata.
Baca: Nasib Amien Rais Dalam Struktural PAN Belum Ditentukan, Zulkifli Hasan: Nanti Kita Diskusikan Lagi
Baca: Ratna Pandita Beberkan Kelakuan Lucinta Luna: Halu dan Sombong, Hingga Ogah Ikut Arisan Perempuan
Baca: Cerita Bolot Jadi Badut di Lampu Merah Cibubur: Cari Uang Buat Beli Kain Kafan dan Kuburan Dirinya
"Pemerintah akan mendorong penerbangan-penerbangan ke destinasi wisata seperti Bali, Kepri, Batam, Bintan, atau Manado, akan diperhitungkan untuk diberi tarif khusus yang akan dihitung," kata Airlangga.
'Sejumlah pekerja China tidak bisa kembali'
Pembatasan perjalanan tak hanya berdampak ke pariwisata, tapi juga ke investasi, khususnya di triwulan pertama, ujar peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Tallatov.
"Ini juga persoalan mobilitas orang. Investasi nggak lepas dari tenaga kerja asing, skilled worker yang ditentukan. Itu kan tersendat," ujarnya.
Misalnya, sebanyak 300 tenaga kerja China pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilarang masuk kembali Indonesia setelah masa perayaan Imlek untuk mencegah menyebarnya virus corona di Indonesia.
Untuk mengantisipasi perlambatan proyek, PT KCIC mengatakan mereka mencoba mengoptimalkan pekerja yang ada.
"Perusahaan lebih mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada dan mendorong pemenuhan tenaga kerja lokal untuk memastikan progres kontruksi berjalan dengan optimal," ujar PT KCIC melalui pernyataan tertulis.
China merupakan investor terbesar ketiga di Indonesia setelah Singapura dan Jepang.