Kamis, 2 Oktober 2025

Pemulangan WNI Eks ISIS

Politisi PDIP Tegas Tolak Pemulangan WNI Eks ISIS: Ngapain Ngurusi?

Menanggapi saling silang wacana pemulangan WNI eks ISIS, Politisi PDI-Perjuangan Muchamad Nabil Haroen buka suara.

Tangkap Layar YouTube KompasTV
Wacana pemulangan WNI eks ISIS ke Tanah Air terus menjadi perdebatan. Kalangan pegiat HAM menilai status para mantan pengikut ISIS tersebut masih tetap WNI dan karenanya berhak untuk dipulangkan. Sementara kalangan yang menolak pemulangan beralasan kehadiran mereka berpotensi mengancam keamanan. 

Kendati demikian, Jokowi akan membahas secara lebih rinci terkait hal tersebut bersama para menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Kementerian diminta menghitung secara detail, mengkalkulasi dan menghitung plus-minus jika WNI eks ISIS terebut benar kembali ke tanah air.

"Sampai saat ini masih dalam proses pembahasan, dan nanti sebentar lagi kita akan putuskan kalau sudah dirataskan. Semuanya masih dalam proses," kata Jokowi.

Pengamat Terorisme: Sebaiknya Dipulangkan Saja

Pengamat Terorisme, Al Chaidar Abdul Rahman Puteh turut menyoroti terkait rencana pemulangan ratusan WNI eks ISIS oleh Pemerintah.

Bertolak belakang dengan Presiden Jokowi, Al Chaidar berpendapat agar para mereka dapat dipulangkan saja.

Hal ini dikarenakan para WNI eks ISIS ini dapat memberikan manfaat bagi Indonesia.

Baca: Soal 600 WNI Eks ISIS, Ngabalin: Makan Itu Kau Punya Paspor

Yakni berupa program deradikalisasi untuk kelompok teroris di Indonesia.

"Memang sebaiknya sekitar 660 orang WNI (eks ISIS) dipulangkan saja ke Indonesia," ujar Al Chaidar.

"Karena kita membutuhkan mereka untuk program semacam deradikalisasi, untuk kelompok teroris lain yang banyak di Indonesia," imbuhnya.

Pengamat politik dan terorisme Al Chaidar Abdul Rahman Puteh
Pengamat politik dan terorisme Al Chaidar Abdul Rahman Puteh (Kompas.com/Masriadi)

Ia juga menuturkan jika pemerintah menolak kepulangan tersebut, maka pemerintah akan dianggap dzalim kepada mereka.

Di sisi lain, Al Chaidar juga mengaku terkait adanya potensi bahaya yang dibawa para WNI eks ISIS ini.

Sehingga ia meminta agar ada proses screening terhadap mereka.

"Pasti ada (potensi bahaya), karena memang mereka sudah terpapar oleh radikalisme yang cukup mengkhawatirkan," kata Al Chaidar.

"Mereka itu perlu di-screening atau pun perlu dimasukkan ke dalam program pemerintah yang ada. Entah program Departemen Sosial maupun BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme)," imbuhnya.

Baca: Pakar Hukum Tata Negara Ungkap Indonesia Pernah Hukum WNI yang Berafiliasi Dengan ISIS

Baca: Ibu Korban Bom Samarinda Tolak Pemulangan WNI Eks ISIS: Kalau Mereka ke Sini Agak Menyakitkan

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved