Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Cerita Ketua DPRD Natuna Kantornya 'Dikepung' Warga soal WNI dari Wuhan: Kami Merasa Sangat Terancam

Ketua DPRD Natuna, Andes Putra menyampaikan kronologi mengenai kepanikan warganya yang mendengar kabar soal kedatangan WNI dari Wuhan.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
Tangkap Layar kanal YouTube ILC
Ketua DPRD Natuna, Andes Putra menyampaikan kronologi mengenai kepanikan warganya yang mendengar kabar soal kedatangan WNI dari Wuhan. 

Andes mengungkapkan, telah menunggu Terawan hingga malam hari.

Namun ternyata Terawan sedang dalam waktu istirahatnya.

Kala itu kantor DPRD telah kedatangan kembali para masyarakat Natuna yang ingin mengetahui kejelasan soal informasi yang mereka dapatkan.

Andes menjelaskan, para anggota DPRD serta masyarakat Natuna merasa berada di dalam posisi yang terancam.

Hal tersebut dikarenakan pihaknya dan warga hanya menginginkan Terawan memberikan informasi lengkap.

"Hingga pukul 22.00 WIB saya tunggu, tidak hadir rupanya beliau sudah istirahat," ungkap Andes.

"DPRD sudah ramai dan dikepung kembali oleh warga, di situ kami merasa posisi kami sangat terancam."

"Karena kami hanya ingin mendengar klarifikasi atau informasi dari Menkes," tandasnya.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). Menurut data Kementerian Kesehatan bahwa 238 orang WNI yang menjalani proses observasi sebagai antisipasi tertular virus Corona bahwa kesehatannya dalam keadaan baik dan sehat, tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala infeksi seperti demam, batuk dan pilek. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). Menurut data Kementerian Kesehatan bahwa 238 orang WNI yang menjalani proses observasi sebagai antisipasi tertular virus Corona bahwa kesehatannya dalam keadaan baik dan sehat, tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala infeksi seperti demam, batuk dan pilek. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Selama beberapa hari setelah itu, Andes terus mencari informasi mengenai kebenaran tersebut.

Andes menuturkan telah melakukan berbagai upaya seperti menghubungi pihak terkait.

Namun Terawan maupun instansi yang lain tidak memberikan respon Andes.

"Jadi maksud kami kok begitu saya telepon ngga diangkat, padahal Menkes sudah janji apabila ada sesuatu yang kurang kondusif beliau akan hadir," ucap Andes.

"Kami juga tiga hari tiga malam menghadapi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai hal tersebut," tambahnya.

Pihak DPRD hanya ingin menyampaikan aspirasi dari masyarakat.

Masyarakat Natuna kala itu hanya menuntut perihal kesehatan mereka.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved