UE dan AHA Center Luncurkan Progam Baru Terkait Respon Bencana Dan Kemanusiaan
Adapun program tersebut merupakan program terpadu dalam meningkatkan kapasitas AHA Center dan mekanisme tanggap darurat ASEAN.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pusat Koordinasi Asean untuk bantuan kemanusiaan dalam penanganan bencana alam (AHA Center) bekerja sama dengan Uni Eropa (UE) meluncurkan program baru terkait respon bencana dan kemanusiaan, Senin (27/1/2020).
Adapun program tersebut merupakan program terpadu dalam meningkatkan kapasitas AHA Center dan mekanisme tanggap darurat ASEAN.
Yaitu, The Integrated Programme in Enhancing the Capacity of AHA Centre and ASEAN Emergency Response Mechanism.
Dalam hal ini Uni Eropa menggelontorkan dana hingga mencapai 10 juta Euro atau setara dengan Rp 108 miliar untuk mendukung program AHA Center tersebut.
"Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas AHA Centre untuk mencapai keunggulan operasi/penanganan dalam hal memonitor dan respon atas bencana alam yang akan mendukung One ASEAN, One Response melalui inovasi dalam hal pengelolaan bencana," ujar Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN H. E. Igor Driesman
Selain ASEAN dipersatukan karena kawasan dan segala politik dan budaya, kesamaan geografi dimana negara-negara ASEAN juga rentan dengan bencana alam juga menjadi tantangan sekaligus kesempatan menunjukkan solidaritas ASEAN.
Secretary General ASEAN Lim Jock Hoi mengatakan, ASEAN adalah salah satu kawasan paling rentan bencana di dunia dengan lebih dari 50% kematian pasca bencana global pada rentang waktu 2004-2014.
"Gempa bumi dan tsunami berkekuatan 7,5 yang melanda Sulawesi, Indonesia dan mengakibatkan ratusan korban jiwa, serta gempa bumi yang melanda Lombok, Indonesia, menunjukkan perlunya ASEAN untuk meningkatkan kemampuan manajemen bencana, dan meningkatkan upaya mitigasi perubahan iklim," ujar Lim Jock Hoi dalam sambutannya.
Baca: Klaim Petinggi Sunda Empire, Terapkan Pancasila di ASEAN & Gelar Pertemuan Ibu Negara Seluruh Dunia
Baca: Cerita Istri Anggota PMI yang Gugur saat Jalankan Tugas Kemanusiaan di Lokasi Bencana
Baca: Tinjau Lokasi Pergeseran Tanah, Herman Instruksikan Antisipasi Potensi Bencana
Sedangkan Executive Director dari AHA Centre, Adelina Kamal mengatakan yang diharapkan Indonesia maupun negara-negara ASEAN kedepannya adalah menjadi sumber ilmu bagi seluruh dunia dalam upaya tanggap dan mitigasi bencana.
ASEAN pernah mencanangkan bahwa nanti tahun 2025, Asean sebagai komunitas, menjadi leader on desaster management dan itu merupakan mimpi yang dimiliki negara ASEAN lainnya dimana Indonesia sebagai salah satunya.
"Kita mau merubah nuansa itu, jadi bukan hanya nuansa bahwa ada bencana baru kita minta datang, tapi kalau ada bencana kita mampu bangkit dan bisa mengurangi resiko dan kita juga bisa share ke yang lain," ujar Adelina