Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Butuh Satu Tahun Bikin Vaksin Corona

Hingga kini, vaksin maupun obat untuk virus yang menyebabkan peradangan paru-paru itu pun belum tersedia.

Editor: Deodatus Pradipto
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas berjaga di pintu masuk Ruang Isolasi Inspeksi Khusus, Gedung Kemuning Instalasi Pelayanan Terpadu, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (27/1/2020). Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung saat ini tengah melakukan observasi dua pasien laki-laki dewasa, warga negara China dan WNI yang diduga terjangkit novel coronavirus (nCov) atau virus corona di Ruang Isolasi Inspeksi Khusus. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebaran virus Corona yang menjalar dari kota Wuhan di China ke sejumlah kota lain di negara itu dan kini meluas ke sejumlah negara di dunia terus menjadi sorotan. Ini karena virus ini amat mematikan dan sudah membunuh puluhan korbannya secara tiba-tiba setelah terinfeksi.

Hingga kini, vaksin maupun obat untuk virus yang menyebabkan peradangan paru-paru itu pun belum tersedia. Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Omni Pulomas dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menjelaskan, saat ini ada dua negara yang diketahui langsung mengembangkan vaksin untuk penyakit virus Corona. Mereka adalah Amerika Serikat dan China.

Namun demikian, vaksinolog lulusan University of Siena, Italia ini menyatakan waktu paling cepat untuk pembuatan vaksin tersebut adalah satu tahun.

"Sudah ada upaya dari beberapa peneliti di China dan Amerika untuk mengembangkan vaksin yang baru ini, tapi secepat-cepatnya tersedia itu paling cepat satu tahun. Buat vaksin itu susah," kata dr. Dirga kepada Tribun Network di Jakarta, Minggu (26/1/2020).

Bagaimana penjelasan dr. Dirga Sakti Rambe soal penyebaran dan penyebaran virus Corona? Berikut ini petikan wawancara eksklusif wartawan Tribun Network Igman Ibrahim dengan dr. Dirga.

Sebenarnya apa itu virus Corona?

Jadi virus Corona itu nama kelompok virus yang isinya itu lebih dari 200 jenis atau 200 strain. Dari 200 itu sebetulnya kebanyakan itu menyebabkan penyakit pada binatang, sedangkan yang menyebabkan penyakit kepada manusia itu hanya tujuh jenis, tujuh strain, termasuk yang sekarang ini. Itu virus Corona itu seperti ini.

Jadi, Wuhan Corona Virus itu sebetulnya penyakit zoonotic. Artinya virus ini ditularkan dari hewan ke manusia dan dari manusia si virus ini bermutasi dari manusia ke manusia. Itu yang menyebabkan penyebarannya begitu cepat. Jadi normalnya dari binatang ke manusia. Selesai. Karena ada proses mutasi, dari manusia ke manusia. Nah, itu yang disebut yang sekarang terjadi itu, Corona Virus.

Virus Corona ini bukan barang baru. Tahun 2002 itu Corona Virus menyebabkan SARS. Tahun 2012 itu menyebabkan MERS di Timur Tengah. Tahun 2019-2020 itu yang sekarang. tapi semua jenisnya atau strain-nya berbeda, tetapi itu tetap kelompoknya Corona Virus.

Mengapa bisa pertama kali muncul di Wuhan, China?

Jadi memang awalnya ini merebaknya di Wuhan di pasar. Ini pasar basah,animal market. jadi di pasar ini mereka menjual seafood, terus menjual daging-daging, baik yang hidup atau yang mati. Mulai dari kelelawar, ular, babi, ayam, reptil, dan hewan hewan yang liar di situ diperjualbelikan.

Nah, sampai sekarang belum diketahui hewan tersangkanya apa. Karena memang dari penelusuran awal itu sekarang ini mengarah, entah itu kelelawar atau ada yang bilang ini sumbernya ular. Tapi itu masih dugaan dari peneliti. Belum bisa dikonfirmasi. Jadi, memang kebiasaan mengonsumsi hewan-hewan liar yang tidak lazim dikonsumsi itu juga bisa membawa dampak seperti ini.

Tapi kalau yang dimaksudkan itu seperti gambar yang ada di viral, makan pakai sup kelelawar, itu bukan. Tapi memang kelelawar, bisa jadi atau kemungkinan, salah satu hewan tersangka dari kasus ini. Tapi sampai sekarang, belum ada satupun yang terkonfirmasi.

Mengantisipasi merebaknya virus corona penyebab demam panas (Pneumonia) dari China, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Dumai, melakukan pemeriksaan terhadap anak buah kapal (ABK), kapal-kapal dari Cina yang bersandar di dermaga Pelindo.
Mengantisipasi merebaknya virus corona penyebab demam panas (Pneumonia) dari China, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Dumai, melakukan pemeriksaan terhadap anak buah kapal (ABK), kapal-kapal dari Cina yang bersandar di dermaga Pelindo. (Tribun Pekanbaru/Donny Kusuma Putra)

Seperti apa pola penyebaran virus Corona? Apakah melalui udara atau ada cara lain?

Bisa beberapa. Satu, dari udara. Misal ada hewan yang sakit, lewat udara. Yang kedua, lewat kotoran hewan, lewat kencing atau BAB nanti juga bisa menyebar. Yang ketiga karena konsumsi bisa jadi, karena dimakan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved