Waspadai Penyebaran Virus Corona, DPR Minta Pemerintah Siapkan Rumah Sakit Khusus
"Dengan kondisi sudah memakan korban jiwa di China, maka negara harus waspada," katanya
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
South China Morning Post
Gambaran Visual tentang Virus Corona yang Tengah Mewabah di China dan Negara-negara Asia Lain
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo meminta pemerintah mewaspadai virus corona yang tengah merebak.
Rahmad menilai penyakit yang belum ditemukan vaksinnya tersebut harus diwaspadai karena sudah bisa menular antar sesama manusia.
Baca: Virus Corona Mewabah, WHO Belum Nilai sebagai Ancaman Global
"Dengan kondisi sudah memakan korban jiwa di China, maka negara harus waspada. Karena virus ini sudah bisa menular antar manusia, apalagi dengan pergaulan dan pergerakan manusia global maka sangat rentan terjadi penyebaran penyakit ini," ujar Rahmad, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (23/1/2020).
Politikus PDI Perjuangan dari Dapil Jawa Tengah V tersebut mengimbau pemerintah untuk menyiapkan rumah sakit (RS) khusus.
Menurutnya, hal itu penting untuk mengantisipasi adanya virus corona yang sudah menjangkiti atau dibawa oleh warga negara Indonesia maupun warga negara asing.
Pengecekan, kata dia, harus senantiasa dilakukan terutama kepada para penumpang yang datang atau telah bepergian dari sumber penyakit tersebut yakni China.
"Untuk itu negara harus menyiapkan RS-RS khusus mengantisipasi kemungkinan adanya kasus virus corona yang dibawa warga asing dan WNI. Terutama yang datang dari sumber empidemik pertama yaitu dari China," kata Rahmad.
Sebelumnya diberitakan, virus corona tengah menyebar dari Wuhan ke beberapa kawasan lain di China. Beberapa kasus juga dilaporkan terjadi di negara lain, termasuk Amerika Serikat.
Dilansir BBC,sejauh ini sudah ada lebih dari 500 kasus yang terkonfirmasi dan 17 orang telah meninggal akibat virus corona.
Dua kasus pertama dilaporkan terdeteksi di kawasan Wuhan pada Rabu (22/1). Sementara satu kasus dilaporkan terkonfirmasi di dekat Kota Makau.
Pasien di Makau diketahui adalah seorang pengusaha wanita yang tiba dari Wuhan pada akhir pekan lalu.
Kasus pertama di Amerika Serikat dikonfirmasi pada Selasa (21/1). Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan situasi telah terkendali dan dia mempercayai informasi yang diberikan oleh pihak berwenang China.
Ada pula tiga kasus yang tercatat di Thailand, dan satu kasus masing-masing di Korea, Jepang, dan Taiwan.
Baca: 17 Orang Tewas akibat Virus Corona, Pemerintah China Larang Berpergian ke Wuhan
Berdasarkan pernyataan resmi dari China, negara tersebut sedang berada pada 'tahap paling kritis' untuk pencegahan dan pengendalian.
"Pada dasarnya, jangan pergi ke Wuhan. Dan bagi mereka yang berada di Wuhan, tolong jangan meninggalkan kota itu," ujar Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Li Bin, dikutip dari BBC, Kamis (23/1/2020).