Kamis, 2 Oktober 2025

Serius Bangun LRT dan MRT di Jawa Timur, Khofifah Matangkan Kajian

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemerintah provinsi Jatim serius menggarap rencana pembangunan LRT dan MRT.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa yang ditemui di kantor wapres RI, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemerintah provinsi Jatim serius menggarap rencana pembangunan LRT dan MRT.

Ia mengatakan, pihaknya sedang mematangkan rencana pembangunan tersebut.

"Kita harus mematangkan supaya detail plan ini lebih mudah untuk bisa dijadikan referensi bagi seluruh kementerian dan lembaga. Kami harapkan bisa mempromo calon investor dalam dan luar negeri," ujar Khofifah Indar Parawansa di kantor Wapres RI, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).

Disinggung kebutuhan investasi LRT dan MRT yang terbilang mahal, ia mengatakan akan menggunakan rel yang telah ada agar lebih hemat.

Baca: Cegah Banjir di Jatim, Gubernur Khofifah: Kami Butuh Dana Rp 1,05 Triliun

"Apakah kita akan menggunakan LRT atau MRT. MRT sering kali diidentifikasi mahal. Tapi kalau menggunakan rel yang existing itu malah lebih murah. Apakah semua harus elevated atau tidak. Semua format ini sudah dicoba," ungkap Khofifah.

Sejauh ini, ia mengatakan rencananya tersebut mendapatkan respon baik dari Kementerian Perhubungan.

Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan pilihan agar Jawa Timur membangun ART atau autonomous rapid transit yang terbilang murah.

Baca: Bunuh Begal yang Hendak Perkosa sang Pacar, Pelajar di Malang Terancam Hukuman Seumur Hidup

"Saya rasa Kementrian Perhubungan luar biasa responsnya. Pak Menhub, termasuk di dalamnya bukan M atau L tapi ART ya. Beliau beri opsi untuk ART misalnya," kata dia.

Menurut dia, kehadiran moda transportasi umum tersebut akan menggenjot perekonomian provinsi ujung timur pulau Jawa itu.

"Menggerakan perekonomian Jatim. Kami ingin tumbuh berkembang bersama. Bukan hanya Jatim. Karena 16 provinsi di Indonesia timur itu 80 persen logistiknya disuplai jatim. Mengintervensi pertumbuhan ekonomi Jatim sama dengan mengintervensi 17 provinsi di Indonesia," jelas mantan Mensos ini.

Pemprov Jawa Timur sebelumnya mempromosikan proyek LRT dan MRT di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertasusila), ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Proyek yang ada di dalam list sudah ada ground breakingnya dalam lima tahun ke depan," katanya lagi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved