Pernyataan Jokowi soal Sandiaga Menangi Pilpres 2024 Sebagai Candaan
pernyataan Jokowi dapat dilihat sebagai upaya menyenangkan Sandiaga pasca kalah dalam perhelatan Pilpres 2019 lalu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin meminta semua pihak tidak mengganggap pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Sandiaga Uno akan memenangi Pilpres 2024 secara serius.
"Pernyataan Jokowi itu jangan diaggap sebagai sebuah kebenaran. Itu hanya candaan dan selorohan hanya untuk mengangkat Sandiaga," ujar Ujang, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (17/1/2020).
Menurutnya, pernyataan Jokowi dapat dilihat sebagai upaya menyenangkan Sandiaga pasca kalah dalam perhelatan Pilpres 2019 lalu.
"Jadi Jokowi ingin menghiburnya, ingin menyenangkannya," kata dia.
Baca: Elektabilitas Sandiaga Uno Diprediksi Naik Setelah Disebut Jokowi
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review tersebut menilai Sandiaga memang menjadi kandidat potensial calon presiden maupun calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Meski namanya sudah dikenal publik secara luas, Ujang tetap mengingatkan bahwa Sandiaga belum tentu menang nantinya. Salah satu hambatan Sandiaga, kata dia, adalah masih berada dalam bayang-bayang Prabowo Subianto.
"Masih perlu perjuangan panjang dan keras bagi Sandiaga untuk bisa maju sebagai capres atau cawapres. Sandi saat ini juga ada dalam bayang-bayang Prabowo karena dia bernaung di Gerindra. Seandainya Prabowo maju di Pilpres 2024, artinya Sandiaga akan cari partai lain," tandasnya.
Baca: Gerindra Tak Masalah Isyarat Jokowi pada Sandiaga Uno soal Penggantinya: Sah Saja, Bagus Buat Sandi
Sebelumnya diberitakan, pemilihan presiden 2024 masih empat tahun ke depan. Namun aroma konstestasi politik lima tahunan sudah mulai muncul. Hal ini diucap Presiden Joko Widodo saat berseloroh dengan Sandiaga Uno, calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Peristiwa itu terjadi ketika Presiden Jokowi membuka acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) masa bakti 2019-2022 di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (15/1).
Ketika mengawali sambutannya, Presiden Jokowi mengulang pernyataan Ketua Dewan Pembina HIPMI Bahlil Lahadalia, saat ini menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), terkait kader-kadernya yang kerap menghiasi kontestasi Pemilu.
Setelah menyapa kader-kader senior HIPMI, Jokowi mengemukakan dia hanya hapal nama satu mantan Ketua Umum HIPMI, yakni Sandiaga Uno. Sandiaga yang juga hadir di acara tersebut berdiri saat namanya disebut Jokowi.
"Yang saya hormati senior-senior HIPMI, mantan ketua umum yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Yang hapal saya hanya satu, Bapak Sandiaga Uno. Hati-hati 2024," ujar Jokowi.
Ucapan Jokowi langsung disambut sorak-sorai dan tepuk tangan para pengusaha HIPMI yang hadir. Jokowi kembali berseloroh ada kader HIPMI yang hadir dalam acara tersebut akan menjadi kandidat capres di Pemilu 2024.
Namun, Jokowi tak menyebut namanya. Ia hanya memberikan isyarat bahwa calon kuat penggantinya sebagai presiden ialah yang barusan berdiri. Sementara, hanya Sandiaga yang baru saja berdiri saat Jokowi berpidato.
"Bahwa yang hadir di sini adalah kandidat yang kemungkinan besar akan menggantikan saya. Dan saya meyakini itu. Tapi saya tidak menyebutkan orangnya siapa. Hanya tadi yang baru saja berdiri tadi (Sandiaga) kira-kira," lanjut Jokowi yang kembali disambut tepuk tangan kader HIPMI.