Selasa, 7 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Jokowi Tak Gaji MBZ Hingga Tony Blair Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru

Jokowi mengaku tidak memberikan gaji ataupun imbalan ke tiga tokoh dunia, untuk menjadi dewan pengarah ibu kota baru.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN/SETPERS/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019). Pada kesempatan tersebut, keduanya menyepakati kerja sama di bidang ekonomi dan keumatan yang ditandai dengan pertukaran 9 nota kesepahaman antara kedua negara. TRIBUNNEWS/SETPERS/LAILY RACHEV 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak memberikan gaji ataupun imbalan ke tiga tokoh dunia, untuk menjadi dewan pengarah ibu kota baru.

Ketiga orang yang diminta Presiden Jokowi untuk menjadi dewan pengarah ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yaitu Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) sebagai ketua dewan pengarah.

MBZ memiliki dua anggota yakni Masayoshi Son yang merupakan pendiri SoftBank dan Chief Executive Officer dari SoftBank Mobile. Kemudian, Tony Blair merupakan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007.

Baca: Jokowi: Pekan Depan, Draf RUU Ibu Kota Baru Disampaikan ke DPR

"Sudah saya sebutkan angkanya 1,4 triliun dolar AS (kekayaan MBZ). Tidak kuat lah kita gaji beliau, ya tidak kuat loh ngegaji 1,4 triliun dolar AS. Apa yang mau saya gaji?," papar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Menurut Jokowi, tiga tokoh dunia tersebut mendapatkan keuntungan menjadi dewan pengarah ibu kota baru, di mana Indonesia merupakan negara yang besar dan akan dicatat dalam sejarah.

Baca: Jokowi Taksir Pemerintah Tak Sampai Keluarkan Rp 100 Triliun Bangun IKN di Kaltim

"Diberikan penghargaan untuk duduk di dalam dewan pengarah perpindahan ibu kota. Ini kerja besar loh dan akan jadi sejarah," ujar Jokowi.

Jokowi menjelaskan, dalam membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur, sebagai upaya membangun kepercayaan dunia internasional dan ketiga orang tersebut memiliki reputasi yang baik di mata dunia.

"Kita ingin bangun sebuah kepercayaan, sehingga dari kepercayaan yang terbangun akan memudahkan kita untuk nanti melakukan kerja bersama, KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dan kerja sama lainnnya," ucap Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved