Ahok Gandeng Kemensos, Bahas Subsidi Elpiji: Agar Tepat Sasaran
Komut Pertamina, Ahok melakukan pertemuan dengan Mensos Juliari Batubara untuk membahas soal subsidi elpiji tiga kg agar penyalurannya tepat sasaran.
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
Pravitri Retno W
Sementara itu, Mensos Juliari Batubara menyatakan subsidi elpiji tiga kilogram akan menggunakan skema non tunai.
Hal ini dinilai paling efektif untuk membuat penyaluran bantuan ini dapat tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Yang pasti kami sifatnya, tentu yang paling tepat sasaran dengan non tunai begitu ya," ujarnya.
Juliari mengaku saat ini Kemensos sedang mempelajari terkait hasil pertemuan dengan Pertamina.
Mengingat ini merupakan pertemuan pertama mereka terkait subsidi elpiji tiga kilogram.
"Kami sedang pelajari, ini kan baru pembicaraan awal," kata Juliari.
"Sehingga secara detail kami tidak dapat bicarakan saat ini," imbuhnya.
Meski begitu, Kemensos mengaku sudah memiliki ide-ide awal yang dapat disinergikan oleh Pertamina dan Kemensos.

Dikutip dari Tribunnews.com, pemerintah melalui Kementerian ESDM berencana menerapkan sistem distribusi tertutup elpiji tiga kilogram mulai pertengahan 2020.
Yakni menyalurkan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Nantinya, setiap satu keluarga yang menerima subsidi hanya boleh membeli tiga tabung gas dalam satu bulan.
Hal ini dilakukan guna adanya penyaluran energi yang tepat sasaran.
Sehingga akan meningkatkan efektivitas dalam anggaran subsidi di sektor energi.
Diketahui, anggaran disubsidi di sektor energi terus mengalami penurunan.
Tercatat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pada 2020 ini pemerintah menganggarkan subsidi energi sebesar Rp 125,3 triliun.
Tentu anggaran ini lebih kecil dari tahun 2019 dan 2018.
Dimana pada 2019 pemerintah menganggarkan sebesar Rp 135,4 Triliun.
Sementara pada 2018 sebesar Rp Rp 153,5 Triliun. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Ria Anatasia)