Selasa, 7 Oktober 2025

Prabowo Disebut Setujui Kapal Bakamla Dipersenjatai: Belikan yang Besar

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut Kepala Bakamla menyetujui jika kapal patroli Indonesia dipersenjatai

Tangkap Layar YouTube KompasTV
Tangkap Layar YouTube KompasTV Visual Kapal Asing Masuk ke Natuna Tertangkap Kamera Pesawat Patroli Angkatan Laut 

Lantas Najwa terkejut.

"Tidak ada senjata?" tanyanya.

"Hanya keris," jawab Taufieq.

Terkait persenjataan, dirinya mengungkapkan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah menyetujui pengadaan senjata untuk Kapal Bakamla.

"Pak Prabowo (bilang), belikan yang besar, kemarin belum ada, ini baru disetujui sekarang (persenjataan)," timpalnya.

Lain dari hal itu, Kepala Bakamla menuturkan bahwa ada dan tidak adanya senjata menurutnya bukanlah masalah saat ini.

Pasalnya, situasi yang ada sekarang tidak dalam keadaan tengah berperang.

"Kita tidak dalam keadaan perang, jadi bagi saya tidak maslah jadi kalau tidak bersenjata malah menguntungkan kita," jelasnya.

Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksamana Madya (Laksdya) Achmad Taufieqoerrochman saat mendatangi KPK, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Agenda Kepala Bakamla yang baru dilantik beberapa waktu lalu itu untuk courtesy call atau kunjungan kehormatan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksamana Madya (Laksdya) Achmad Taufieqoerrochman saat mendatangi KPK, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Agenda Kepala Bakamla yang baru dilantik beberapa waktu lalu itu untuk courtesy call atau kunjungan kehormatan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Fadli Zon sarankan 2 hal untuk persoalan Natuna

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI, Fadli Zon, menyuarakan pendapatnya untuk persoalan klaim China atas Perairan Natuna.

Ia menyebut bahwa Pemerintah Indonesia harus melakukan kombinasi.

Kombinasi diperlukan untuk mempertahankan wilayah Natuna sebagai milik Indonesia yang belakangan ini menjadi persoalan lantaran klaim China.

Fadli Zon, menjadi bintang tamu dalam acara Mata Najwa di Trans7 bertajuk Ada China di Natuna.

Tak hanya mantan Wakil Ketua DPR periode sebelumnya, hadir juga Kepala KSP Moeldoko, Kepala Bakamla Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, hingga Peneliti CSIS Evan Laksmana.

Untuk menanggapi narasi klaim China atas Periran Natuna, Fadli Zon mengungkapkan soal kombinasi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved