Selasa, 7 Oktober 2025

Laut Natuna Diklaim China

Minta Tambah Kapal Perang, Nelayan Natuna Harap Adanya Patroli Keamanan 24 Jam di Perairan Natuna

Dedi mengungkapkan, akhir-akhir ini di perairan Natuna Utara, ikan sedang banyak-banyaknya. Hal itu yang membuat kapal asing datang ke Natuna.

Editor: bunga pradipta p
Tangkap Layar Siaran Langsung Trans 7
Video kapal cost guard China usir kapal nelayan Indonesia di wilayah Natuna, Kepulauan Riau. 

Bahkan, alat yang digunakan adalah pukat harimau.

"Mereka mau pasang pukat harimau, saya diusir," ucapnya.

Sementara itu Dedi mengungkapkan nelayan dari Natuna menggunakan pancing ulur untuk mendapatkan ikan.

Baca Juga: Tanggapan Para Menteri Jokowi Soal Perairan Natuna Dimasuki Kapal China, Prabowo hingga Mahfud MD

Musim Banyak Ikan

Dedi mengungkapkan, akhir-akhir ini di perairan Natuna Utara, ikan sedang banyak-banyaknya.

Hal itulah yang membuat banyak kapal asing memburu ikan di wilayah tersebut.

"Musim-musim (Natuna) utara ini musim ikan makan, kapal-kapal asing merajalela," ujarnya.

Bahkan, kapal-kapal asing tersebut dengan santainya mengambil ikan di perairan Indonesia.

"Tenang-tenang saja (mereka) mengambil ikan di Natuna Utara," ucap Dedi.

Dedi mengaku telah 25 tahun menjadi nelayan.

Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan kapal perang Usman Harun di Puslabuh TNI AL d Selat Lampa, Natuna, Rabu (8/1/2020). Selain itu Jokowi juga mengadakan silaturahmi dengan para nelayan di Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa Natuna. (TRIBUN/SETPRES/AGUS SUPARTO)

Sedangkan dirinya mulai beroperasi di wilayah Natuna pada tahun 2004.

Masa awal-awal Dedi mencari ikan di perairan Natuna, ia mengaku banyak kapal asing di sana.

"Dari tahun 2004, kapal asing tahun 2000-an banyak (berada di perairan Natuna)," ucap Dedi.

Setelah itu, Dedi dan nelayan di Natuna merasakan berkurangnya nelayan asing di tahun 2017 dan 2018.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved