Jumat, 3 Oktober 2025

Laut Natuna Diklaim China

Konflik Natuna antara Indonesia dan China, Prof Salim Said: Ngapain Loe Masuk Wilayah Gue

Guru besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), Prof Salim Sahid angkat bicara soal ketegangan antara Pemerintah Indonesia dan China

Tangkap layar channel YouTube Talk Show tvOne
Guru besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), Prof Salim Sahid 

Jika upaya berunding tidak menemukan titik temu, Salim menjelasakan pemerintah Indonesia tidak punya cara lain selain mengangkat senjata. 

"Kalau perdebatan tidak selesai, senjata alusista akan bicara" katanya 

Namun Salim menyayangkan jika langkah terakhir dengan mengerahkan alutsista untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Dalam Program Apa Kabar Indonesia pagi, Salim juga mengingatkan jika China memiliki segudang persoalan di negara berjuluk negara tirai bambu ini.

"China punya persolan-persoalan, banyak penganguran di sana, penduduknya bertambah terus"

"Ada kebutuhan untuk mencari bukan hanya lapangan kerja di negara lain, tapi juga sumber-sumber dari negara lain," Salim mengingatkan. 

Ia berpadangan perlunya campur tangan intelijen untuk mengetahui masalah yang dihadapi China terhadap stabilitas di Indonesia.

Salim mengkhawatirkan ketegangan antara Pemerintah Indonesia dan China di perairan Natuna dapat menimbulkan gejolak di dalam negeri.

"Mempunyai dampak hubungan anatara orang tionghoa Indonesia dengan pemerintah indonesia pada umumnya. Itu yang saya takutkan," tutup Salim.

Baca: 8 Fakta Kasus Reynhard Sinaga, dari Tidak Merasa Bersalah hingga masuk Wikipedia

Memperkuat pertahanan

Panglima Komondo Gabungon Wilayah Pertahonan | (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Morgono menggelar apel pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di pelabuhan Selat Lampa, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pasukan yang terlibat yakni sekitar 600 personil dengan jumlah KRI yang ada sebanyak lima unit kapal.
Panglima Komondo Gabungon Wilayah Pertahonan | (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Morgono menggelar apel pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di pelabuhan Selat Lampa, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pasukan yang terlibat yakni sekitar 600 personil dengan jumlah KRI yang ada sebanyak lima unit kapal. (DOK TNI)

Indonesia terus memperkuat pertahanan di wilayah laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Ini dilakukan setelah sejumlah kapal penjaga pantai Tiongkok untuk mengawal kapal nelayan mereka yang mencuri ikan di perairan Indonesia.

 Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengatakan pihaknya memberangkatkan dua unit kapal di perairan Natuna sebagai upaya mengusir kapal asing asal China.

Hal tersebut juga dilakukan untuk mengimbangi kekuatan dari China.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved