Jumat, 3 Oktober 2025

Laut Natuna Diklaim China

Cegah Kapal Ikan Tiongkok Masuk ke Natuna, Mahfud MD: Pemerintah Akan Kirimkan Nelayan Pantura

Menkopolhukam, Mahfud MD mengatakan pemerintah akan mengirimkan nelayan pantura melaut di sana.

Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Editor: Sri Juliati
Gita Irawan/Tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Hukum Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Senin (23/12/2019). 

Sisriadi menyatakan, tidak ingin terprovokasi terkait dengan keberadaan kapal Tiongkok di Natuna yang bisa merugikan Indonesia.

"Dalam hal ini, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara yang melakukan operasi di sana melakukan prosedur-prosedur yang sudah disepakati secara internasional," kata Sisriadi.

"Jadi sebagai negara yang patuh pada hukum-hukum internasional kita melakukan kegiatan."

"Prajurit-prajurit TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara melakukan dengan memegang teguh aturan pelibatan yang berpedoman pada hukum-hukum laut nasional dan hukum laut internasional," imbuhnya.

sisriadi kapal
Sisriadi mengungkapkan TNI tidak akan terprovokasi atas tindakan Tiongkok

Sisriadi mengatakan, pihak Tiongkok acap kali melakukan provokasi.

Hal itu dilakukan untuk memancing Indonesia yang mengakibatkan Indonesia melanggar hukum laut internasional.

Dengan itu, dalam operasi pengamanan di laut Natuna, TNI tidak akan terprovokasi dan tetap memegang teguh aturan pelibatan yang pada hukum-hukum laut nasional dan hukum laut internasional

"Jadi kita tidak ingin terporvokasi. Mereka melakukan provokasi supaya kita melanggar hukum laut internasional itu."

"Sehingga kalau itu terjadi maka justru kita yang bisa disalahkan secara internasional dan kita yang akan rugi," ujar Sisriadi.

"Oleh karena itu, prajurit kita melakukan tugas berdasarkan aturan pelibatan yang diadopsi dari hukum-hukum yang berlaku di internasional maupun nasional," kata dia.

Plt Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto mengatakan, kehadiran kapal nelayan Tiongkok yang mendapat pengawalan membuat nelayan asal Indonesia terganggu.

Isdianto menambahkan kehadiran kapal nelayan ikan Tiongkok tidak terlepas dari kekayaan ikan yang berlimpah di perairan Natuna.

"Sekarang sedang sibuk-sibuknya nelayan Tiongkok mengambil dan berusaha menguasai laut Natuna," kata Isdianto.

isdianto natuna
PLT Gubernur Kepulauan Riau Isdianto ungkapkan potensi ikan di Natuna sangat besar. Dan ini menimbulkan Tiongkok mencari ikan di perairan Indonesia

"Pertama adalah ikannya, ikannya cukup lumayan, itu satu tahunnya kurang lebih dari 500 ribu ton penghasilan dari ikan."

"Oleh karena ini, satu hal yang mengiurkan sehingga nelayan-nelayan dari Tiongkok itu banyak sekali yang menangkap ikan di tempat kita tanpa izin yang jelas," tambahnya

Dengan tindakan pelanggaran illegal fishing oleh nelayan-nelayan Tiongkok tersebut, ini menjadikan keresahan dan kerugian yang akan dialami oleh nelayan Indonesia.

"Pasti meresahkan bagi nelayan kita sendiri, yang kedua pastinya akan merugikan daripada pendapatan nelayan kita," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved