Banjir di Jakarta
Banjir Jakarta, Ahok Ungkap Duka Cita dan Peringatkan Warga di Daerah Aliran Sungai Selalu Waspada
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengungkapkan duka cita atas banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya di awal tahun 2020 ini.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengungkapkan duka cita atas banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya di awal tahun 2020 ini.
Ahok menyampaikan hal tersebut melalui akun Twitter pribadinya, @basuki_btp, Jumat (3/1/2020).
"Turut berduka cita atas korban-korban meninggal #banjir2020 di Jakarta dan sekitarnya," ujarnya.
Ahok yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina tersebut juga memberikan imbauan bagi para warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS).
Ahok meminta warga agar senantiasa waspada.
Selain itu, Ahok juga berharap banjir segera berlalu dan kembali pulih.
"Untuk warga yang tinggal di DAS, agar selalu waspada. Semoga bencana banjir ini cepat berlalu dan kondisi pulih kembali," lanjutnya.

Cuitan Ahok pada pukul 08.50 WIB telah di-retweet lebih dari dua ribu pengguna Twitter dan disukai lebih dari enam ribu.
Anies Tuai Kritikan
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sempat ramai dibicarakan di jagad Twitter,
Bahkan, di media sosial Twitter tagar #AniesGabisakerja menghiasi trending topic, Kamis (2/1/2020).
Respons Anies
Sementara itu, Anies Baswedan meminta jajarannya tidak mencari kambing hitam atas terjadinya banjir di wilayahnya.
"Saya sampaikan kepada seluruh jajaran tidak ada saling menyalahkan pada fase ini," kata Anies dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Rabu (1/1/2020).
Anies menegaskan, ia bersama jajaran Pemprov DKI masih berfokus kepada upaya evakuasi warga terdampak banjir.
"Tidak usah menyalahkan hujan, menyalahkan orang dalam fase ini. Pastikan seluruh warga Jakarta terselamatkan," tegasnya.
Untuk mengatasi banjir yang meredam beberapa wilayahnya, Anies mengambil langkah cepat.
Anies telah mengintruksikan seluruh jajarannya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terjun langsung mengevakuasi masyarakat di wilayah-wilayah yang terendam banjir.
"Jajaran Pemprov DKI tidak libur. Semua turun lapangan," kata Anies.
Ia mengaku jajarannya telah siaga nonstop sejak sore kemarin ketika hujan mulai mengguyur wilayah DKI Jakarta .
Pemprov DKI telah menyiapkan kantong-kantong pengungsian beserta petugasnya untuk membantu warga yang terdampak banjir.
"Pada fase ini kita evakuasi memastikan semua warga selamat"
"Seluruh titik banjir di Jakarta itu kita datangi, petugas kita ada di sana," kata Gubernur Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut juga meminta masyarakat untuk terus waspada terhadap kemungkinan kiriman air dari wilayah pegunungan.
"Karena tadi jam 9 pagi di Depok itu sudah siaga dua. Pintu air di Katulampa posisinya airnya meningkat"
"Yang dari Depok kira-kira air datang ke Jakarta jam 3 sore airnya, lalu dari Katulampa kira-kira jam 6 sore," ujar Gubernur Anies.
Pemprov DKI juga menurunkan petugas untuk bersiga di semua kawasan aliran sungai.
Komentar Fahri Hamzah
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyinggung keterlibatan presiden dalam persoalan banjir.
Fahri Hamzah menilai persoalan banjir akan lebih mudah diselesaikan oleh presiden dengan kebijakannya dibandingkan kebijakan gubernur.
Jika presiden dan gubernur dapat bersatu, Fahri Hamzah menyebut permasalahan banjir akan lebih cepat diselesaikan.
"Saya juga percaya bahwa masalah Jakarta; khususnya banjir dan macet lebih mudah diselesaikan oleh kebijakan presiden daripada gubernur...tapi kalau keduanya bersatu tentu lebih cepat lagi selesainya. Semoga," tulisnya melalui akun Twitternya @Fahrihamzah, Kamis (2/1/2020).
Saran untuk Jokowi
Fahri Hamzah juga memberikan saran untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dapat menjadikan bencana alam banjir yang terjadi sebagai momen persatuan.
"Sambil membantu para korban, saya menyarankan kepada bapak presiden untuk menjadikan momen ini untuk mengalang persatuan."
"Ini sama dengan konsep integrasi kawasan harus dimulai dengan sila ke-3 Pancasila kita. Kita harus menghentikan perpecahan yg sudah jadi kenyataan," ucapnya.

Waktunya Mengubur Ego
Mantan politisi PKS tersebut juga memberi saran kepada para gubernur untuk tidak 'bertengkar' dengan presiden.
Fahri Hamzah menilai sudah saatnya persatuan digalang dan mengubur ego.
"Para gubernur harus sadar bahwa presiden adalah kekuatan yang paling efektif untuk membangun propinsi dan seluruh wilayah daerah kita."
"Jadi jangan mau diajak bertengkar dengan presiden gak ada gunanya. Hasilnya hanya kesengsaraan rakyat. Ini waktu mengubur ego. Bersatu," ujarnya.
Instruksi Jokowi Tangani Banjir

Sementara itu Presiden Jokowi meminta pihak terkait untuk mengutamakan normalisasi fasilitas-fasilitas umum.
Dilansir Kompas.com dari live streaming Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi menyampaikan hal tersebut menyusul ditutup sementaranya sejumlah fasilitas publik, seperti Bandara Halim dan beberapa titik tol.
"Karena ini sudah masuk di Jakarta, sudah masuk ke Halim, beberapa sudah masuk ke Tol Cikampek kemudian juga di beberapa obyek vital."
"Saya kira ini harus segera dinormalisasi sehingga fungsi-fungsi itu kembali menjadi normal," kata Jokowi di Gedung Agung Yogyakarta, Rabu (1/1/2020).
Presiden Jokowi juga memberi perintah kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah provinsi, hingga tim SAR untuk mengupayakan penanggulangan banjir.
Jokowi menyebut keselamatan warga menjadi prioritas utama.
"Jadi BNPB, pemerintah provinsi, SAR, semuanya harus segera bergerak bersama-sama."
"Untuk memberikan rasa aman, memberikan keselamatan pada warga yang terkena bencana banjir," ujarnya.
Diketahui hujan deras sejak Selasa (31/12/2019) di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir di beberapa wilayah sejak Rabu (1/1/2020).
Sedangkan perkembangan hari Jumat (3/1/2020), sejumlah kawasan telah surut.
Sejumlah ruas jalan juga terpantau telah bisa dilewati kendaraan.
dilansir dari akun Twitter TMC Polda Metro Jaya, beberapa ruas jalan di Jakarta sudah bisa dilewati kendaraan.
Namun, masih ada juga yang belum dapat dilewati dikarenakan masih tergenang banjir.
Hingga Jumat pagi pukul 06.02 WIB, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, jalan yang masih bisa dilintasi hanyalah satu lajur jalan.
Sementara itu lalu lintas diinformasikan lancar.
Sementara itu di Ringroad Kembangan, Jakarta Barat belum bisa dilintasi kendaraan bermotor.
Hingga pukul 06.32 WIB ketinggian air masih 40 cm.
Sementara itu TMC Polda Metro Jaya juga menginformasikan Jalan Tubagus Angke Jakarta Barat masih digenangi air setinggi 10-20 cm pada Jumat pagi ini pukul 06.11 WIB.
Meski demikian, kendaraan roda dua maupun empat masih bisa melintasi.
Sementara itu Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Jumat pagi ini sudah dapat dilintasi oleh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
Hingga pukul 07.00 WIB arus terpantau ramai lancar.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Endra Kurniawan) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)