Banjir di Jakarta
Anies & Jokowi Beda Pendapat Soal Banjir, Andi Arief: Kepala Daerah Tidak Melawan Kepala Negara
Andi Arief menyatakan jika Kepala Daerah seharusnya tidak melawan Kepala Negara. Hal ini ia ungkapkan terkait beda pandangan antara Anies dan Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM - Curah hujan yang tinggi sejak Selasa (31/12/2019) menyebabkan banjir melanda kawasan Ibu Kota.
Hingga saat ini Jumat (3/1/2020) Jakarta dan sekitarnya masih tergenang banjir.
Ribuan warga dari berbagai wilayah di Jakarta telah mengungsi.
BMKG memperkirakan hujan akan terus mengguyur Jakarta hingga 7 Januari 2020.
Hingga saat ini, tercatat korban meninggal akibat bencana banjir sebanyak 43 orang dari wilayah Jabodetabek.
Berbagai bangunan dan rumah warga terendam air banjir dengan ketinggian yang bervariasi.
Wakil Sekertaris Jendral Partai Demokrat, Andi Arief menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang tidak satu pendapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penyebab banjir di Jakarta.
BACA JUGA: Jakarta Banjir, Pakar Tata Kota: Sistem Drainase Zaman Kolonial Masih digunakan di Era Milenial
Hal ini ia ungkapkan karena pernyataan Jokowi jika banjir disebabkan oleh sampah dibantah oleh Anies Baswedan.
Ia berharap pemerintah dapat kompak dalam menyelesaikan permasalahan banjir ini secara bersama.
Melalui akun Twitternya @AndiArief_ menyatakan seharusnya Kepala Daerah tidak boleh melawan Kepala Negara.
"Apakah kepala daerah boleh melawan kepala negara? Seharusnya tidak.
Pak Anies melawan kesimpulan Pak Jokowi soal sampah penyebab banjir.
Dulu, Pak Jokowi walikota sempat melawan Pak SBY soal penyaluran BLT.
Sebaiknya pemerintah kompak, kita akhiri semua hal buruk yg pernah ada," tulis Andi Arief.