Kamis, 2 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Dirjen Cipta Karya PUPR Ungkap akan Ajak Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota untuk Tinjau Lokasi

Direktorat Jenderal Cipta Karya PUPR, Danis H. Sumadilaga, menuturkan akan mengajak ketiga pemenang utama untuk datang ke lokasi, Januari 2020.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Tribunnews.com/Gita Irawan
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kabalibang Kementrian PUPR) Danis H. Sumadilaga saat mengunjungi distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua pada Kamis (22/2/2018) 

TRIBUNNEWS.COM - Direktorat Jenderal Cipta Karya PUPR, Danis H. Sumadilaga, menuturkan akan mengajak ketiga pemenang utama untuk datang ke lokasi, pertengahan Januari tahun depan.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Primetime News yang videonya diunggah di kanal YouTube 'metrotvnews', pada Selasa (24/12/2019).

Danis menjelaskan akan mengajak para pemenang agar dapat menambah pemahaman untuk saling melengkapi dalam konsep mereka masing-masing.

Meski demikian, Danis mengungkapkan pembangunan ibu kota negara yang baru akan dimulai pada kuarta ke empat 2020, yakni antara Oktober hingga Desember.

Pembangunan itu akan dimulai dari kebutuhan dasar seperti kelengkapan jalan hingga air bersih.

Irjen Cipta Karya PUPR, Danis H. Sumadilaga
Irjen Cipta Karya PUPR, Danis H. Sumadilaga (Tangkap layar kanal YouTube metrotvnews)

"Pertengahan Januari kita akan bawa pemenang ke lokasi, untuk lebih meningkatkan sense dan kolaborasi untuk mendapat ide atau konsep yang lain," jelas Danis

"Untuk proses pembangunan suatu kota, diawali dengan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih. Itungan kita kuartal keempat 2020 sudah bisa kita mulai," imbuhnya.

Danis mengungkapkan terdapat tiga kriteria penilaian dalam sayembara desain untuk ibu kota negara baru.

Pertama, desain yang dibuat haruslah menggambarkan identitas bangsa Indonesia.

Kedua, ide atau gagasan yang diutarakan memuat kata kunci sustainability atau keberlanjutan pembangunan.

Keberlanjutan tersebut harus mencakup beberapa aspek seperti ekonomi, lingkungan, hingga manusia.

Kriteria terakhir dalam memilih desain yang terbaik yakni smart city atau kota pintar.

Ibu kota negara baru haruslah memiliki konsep yang futuristik serta global.

"Ada tiga acuan kriteria yang pertama desain mengharapkan mencerminkan identitas bangsa," terang Danis.

"Kedua ada kata kunci tentang keberlanjutan ekonomi, lingkungan, keberlanjutan sosial."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved