Soal Bakal Calon Wali Kota Solo, Hasto Kristiyanto: Survei Bukan Jadi Patokan Utama
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto sebut survei bukan menjadi patokan utama partainya dalam memilih kandidat yang akan diusung dalam Pilkada Solo 2020
TRIBUNNEWS.COM - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut survei bukan menjadi patokan utama partainya dalam memilih kandidat yang akan diusung dalam pemilihan Wali Kota Solo 2020.
"Survei bukan menjadi patokan utama bagi kami," ujar Hasto yang dilansir dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (23/12/2019).
Ia pun kemudian memberikan contoh ketika pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Diketahui pada saat itu, hasil survei menempatkan Jokowi di bawah kandidat lainnya, yakni Fauzi Bowo alias Foke.
"Ketika Pak Jokowi berhadapan dengan Pak Foke ketika itu Pak Jokowi juga di bawah," imbuhnya.
Menurut penjelasannya, PDIP memiliki bayak hal dalam membertimbangkan kandidat-kandidat yang akan mereka usung di Pilkada 2020.
"PDIP memiliki banyak hal yang dipertimbangkan dalam menentukan calon-calonnya," kata hasto.
"Dan ini tidak hanya berdasarkan survei saja," terangnya.
Hasto menambahkan akan melakukan berbagai pendekatan terhadap bakal calon wali kota yang akan mereka usung.
Namun dirinya mengaku partai PDIP belum membahas terkait keputusan rekomendasi kepada calon kepala daerah untuk Solo.
"Ya tentu saja berbagai pendekatan dilakukan," ujar Hasto.
"Tetapi kami belum membahas untuk kota Solo," imbuhnya.
"Beberapa daerah yang dua periode sudah mulai dibahas, bahkan dalam rakernas pertama nanti juga ada kemungkinan beberapa daerah akan kami umumkan," terangnya.
"Untuk itu proses masih berjalan termasuk berbagai kombinasi yang ada," tambahnya.
Hasto menambahkan yang terpenting adalah keyakinan partai dan juga seluruh kedisiplinan anggota partai untuk mengamankan rekomendasi dari DPP PDIP.
Ia juga menegaskan bahwa nantinya semua keputusan terkait pencalonan di Pilkada Solo 2020 menjadi kewenangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Hasil Survei Median Terkait Bakal Calon Wali Kota Solo 2020

Dikutip dari Tribunnews.com, sebelumnya Media Suvei Indonesia (Median) telah merilis hasil suveri terkait bakal Calon Wali Kota di Solo.
Direktur eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan terdapat lima tokoh calon Wali Kota yang memperoleh tingkat pengenalan tertinggi.
Yakni Achmad Purnomo, Gibran Rakabuming Raka, Teguh Prakoso, Dinar Retna Indasari, serta Paundra Sukmaputra.
Menurut hasil tersebut, Gibran Rakabuming Raka menempati urutan kedua secara tingkat popularitas tokoh tertinggi.
Sementara posisi pertama ditempati oleh Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo.
Menurut Rico faktor rasional turut mempengaruhi persepsi publik dalam memberikan suara kepada Achmad Purnomo.
Sementara Gibran dinilai sebagai sosok yang mewakili generasi muda.
"Melihat dari survei mereka yang lebih dewasa memang sebagian besar pilih Achmad Purnomo," ujar Direktur Median.
"Faktor rasionalitas bermain cukup tinggi, mereka melihat Ahmad dari kinerja dan pengalaman," imbuhnya.
"Sementara Gibran merepresentasikan tokoh muda dan faktor sebagai dari putra pak Jokowi," terangnya.
Gibran Rakabuming Raka Tanggap Hasil Survei dengan Santai

Terkait hasil surve Median, Gibran menanggapinya dengan santai.
"Iya ndak apa-apa. Kan masih awal banget," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya Pemilihan Calon Wali Kota masih memasuki tahapan awal.
Ia menyebut masih banyak proses yang harus dilaluinya.
Terkait posisinya yang menempati posisi kedua secara tingkat popularitas tokoh tertinggi ini, ia menyebut sudah memiliki modal yang cukup lumayan.
Diketahui Gibran telah mendaftarkan diri melalui DPP PDIP Jawa Tengah.
Ia juga telah menyelesaikan proses uji kelayakan dan kepatutan bersama calon lainnya pada Sabtu (21/12/2019). (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Larasati Dyah Utami) (Kompas.com/Labib Zamani)