Selasa, 7 Oktober 2025

Sri Mulyani Upayakan Kerja Sama Indonesia dengan Singapura untuk Cegah Penyelundupan Kendaraan Mewah

Menkeu, Sri Mulyani menuturkan akan bekerja sama dengan Singapura sebagai strategi untuk menanggulangi kasus penyelundupan masuk ke Indonesia.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan strategi untuk mengatasi kasus penyelundupan yang mengalami peningkatan pada tahun 2019.

Sri Mulyani menuturkan akan melakukan kerja sama dengan pemerintah Singapura.

Karena kebanyakan barang selundupan berasal dari negara yang terletak dekat dengan Indonesia ini.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Rabu (18/12/2019).

Sri Mulyani mengatakan yang dihadapi oleh pihak Bea Cukai saat ini merupakan sebuah tantangan yang besar.

Menkeu Sri Mulyani jelaskan strategi Indonesia dalam upaya pencegahan tindak penyelundupan mobil dan motor mewah.
Menkeu Sri Mulyani jelaskan strategi Indonesia dalam upaya pencegahan tindak penyelundupan mobil dan motor mewah. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Pihak Indonesia telah melakukan koordinasi dengan Deputy Prime Minister Singapura, Heng Swee Keat, terkait dengan kasus penyelundupan ini.

Sri Mulyani akan memperkuat hubungan antara pihak kepabeanan Indonesia dengan Singapura.

Dalam kerja sama ini, kedua pihak akan saling bertukar data serta informasi dalam melakukan pencegahan tindakan penyelundupan kendaraan mewah.

"Kalau upaya merekakan selalu terus menerus dilakukan, seperti tadi di tahun 2019 peningkatannya luar biasa tinggi. Baik dari sisi motor, mobil, dan ini untuk kendaraan maupun yang non kendaraan. Ini adalah suatu tantangan besar," terang Sri Mulyani.

"Upaya kita ya kita bekerja sama, tadikan mayoritas berasal dari Singapura, kami sudah bicara dengan Deputy Prime Minister Singapura, Heng Swee Keat untuk melakukan kerja sama yang makin erat antara bea cukai kita dengan bea cukai Singapura."

"Pertukaran data, informasi, kita lakukan semakin kuat sehingga ini akan mencegah kejadian-kejadian seperti ini karena mereka akan memberikan lead information kepada kita," lanjutnya.

Sri Mulyani juga menuturkan, kondisi geografis yang berbentuk kepulauan menjadi penyebab mudahnya barang-barang ilegal masuk ke Indonesia.

Sri Mulyani menegaskan apabila pihak Bea Cukai Kementerian Keuangan memberlakukan keamanan yang lebih protektif di satu pelabuhan, para penyelundup akan masuk melalui pintu lain yang penjagaannya lebih longgar.

Melakukan pengetatan pemantauan di Pulau Jawa, juga akan menyebabkan para penyelundup lari ke pulau lain seperti Sumatra.

Sri Mulyani dan berbagai pihak bersinergi untuk menuntaskan kasus penyelundupan kendaraan mewah.
Sri Mulyani dan berbagai pihak bersinergi untuk menuntaskan kasus penyelundupan kendaraan mewah. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

"Kalau Indonesia dilihat dari geografisnya sebuah negara kepulauan, jadi hampir semua bagian di Indonesia bisa saja dijadikan sebagai tempat masuk," terang Sri Mulyani.

"Umpamanya kita sekarang dengan kejadian ini memperketat di Tanjung Priok, mereka bisa lari ke pelabuhan lain."

"Ini yang terjadi selama ini kalau di Priok dan kemudian di Surabaya kita perketat, mereka masuk ke pelabuhan yang lain," lanjut dia.

"Kalau seluruh Jawa kita perketat, mereka masuk melalui Sumatra," imbuhnya.

Sri Mulyani menyebutkan dengan kondisi geografis Indonesia yang sedemikian rupa, menjadikan tantangan bagi pihak terkait untuk dapat meningkatkan pengamanan.

Pihak Bea Cukai Kementerian Keuangan juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Kejaksaan dan Kementerian Perhubungan dalam mengatasi kasus penyelundupan barang-barang ilegal yang masuk ke Indonesia.

Sri Mulyani berharap Indonesia dapat mengurangi angka penyelundupan barang ilegal, termasuk kendaraan mewah baik mobil maupun motor.

"Jadi ini memang tantangan kita sebagai negara kepulauan untuk bersama-sama berbagai instansi ini," jelas Sri Mulyani.

"Supaya kita bisa menggunakan resource secara bersama."

"Karena kalau tidak bakalan overstretch," tambahnya.

Sepanjang tahun 2016 hingga 2019 ini, telah ditemukan tujuh kasus upaya penyelundupan kendaraan mewah yang masuk ke Indonesia.

(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved