Selasa, 7 Oktober 2025

Wantimpres Jokowi

Sah Menjadi Ketua Wantimpres, Wiranto: Beliau Membutuhkan Masukan yang Cukup Lengkap

Wiranto menjadi ketua Watimpres periode 2019-2024. Ia mengatakan tugas watimpres sangat berat karena harus memberikan nasihat ke Presiden.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto saat pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Presiden resmi melantik sembilan orang Wantimpres periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Wiranto mengatakan tugas Wantimpres sangat berat karena harus memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, diminta atau tidak diminta.

Menurutnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai misi yang sangat strategis dan berat.

Presiden harus membawa lebih dari 260 juta rakyat Indonesia untuk eksis dalam persaingan global yang sangat berat, sangat kompetitif dan penuh dengan persaingan yang beragam dan kompleks. 

"Tentu beliau membutuhkan suatu masukan-masukan yang cukup lengkap," ungkapnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Senin (16/12/2019).

Hal tersebut ia sampaikan setelah terima jabatan antara Wantimpres periode 2014-2019 dengan Wantimpres periode 2019-2024 Jakarta, Senin (16/12/2019).

Ia juga berterimakasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan kepercayaan kepada sembilan orang Wantimpres untuk dapat membantu Presiden memberikan masukan dan memberikan pertimbagan.

BACA JUGA : Relawan Jokowi Dukung Pengangkatan Wantimpres Baru

"Kami harus mencari satu ruang yang kosong yang dapat kami masuki untuk tetap memberikan satu masukan dan pertimbangan. Dan kami yakin, mengapa? Karena kami punya sembilan Wantimpres yang beragam keahliannya dan pengalamannya," ungkapnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasannya menunjuk Wiranto menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Menurutnya Wiranto memiliki pengalaman dan track record yang panjang di pemerintahan. 

"Kembali lagi tadi saya sampaikan masalah pengalaman track record pak Wiranto sudah panjang dan pengalamannya di pemerintahan saya kira itu," ujarnya dikutip dari YouTube Sekertariat Negara, Jumat (13/12/2019).

Sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) 2019-2024 menjalani serah terima jabatan (sertijab) di kantor Watimpres, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) 2019-2024 menjalani serah terima jabatan (sertijab) di kantor Watimpres, Jakarta, Senin (16/12/2019). (TRIBUNNEWS/RINA AYU PANCA RINI)

Jokowi menambahkan Wiranto telah menyelesaikan banyak masalah dan akan bisa memberikan pertimbangan kepada Presiden. 

"Tugas Wantimpres kan memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden," ungkapnya. 

BACA JUGA : PPP: Sembilan Wantimpres Adalah Tokoh Kompoten

Sementara itu, analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan Presiden Jokowi Jokowi memiliki kecenderungan melakukan politik akomodatif.

Hal itu merujuk pada penunjukan mantan Menkopolhukam Wiranto sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Begitu pula saat pemilihan menteri, wamen hingga staf khusus.

"Jokowi punya kecenderungan sama sejak awal yakni politik akomodatif. Sejak pemilihan menteri, wamen, stafsus dan wantimpres warna akomodasinya cukup kentara," ujar Adi, saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (14/12/2019).

Pengamat Politik Adi Prayitno di Jenggala Center, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2019).
Pengamat Politik Adi Prayitno di Jenggala Center, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2019). (Tribunnews.com/ Lusius Genik)

Adi menilai penunjukan Wiranto didasarkan pada lamanya berkutat dan pengalaman politik keamanan yang dimiliki bersangkutan daripada sosok lainnya.

"Termasuk Wiranto adalah orang yang banyak berkontribusi atas kemenangan Jokowi di pilpres lalu," kata dia.

BACA JUGA : Jalani Sertijab, Wantimpres Pimpinan Wiranto Hari Ini Mulai Bekerja

Lebih lanjut, politik akomodatif yang dilakukan Jokowi disebut Adi memiliki kecenderungan 'zero enemy'. 

Dimana Jokowi tak mau terkesan memiliki jarak dengan kelompok tertentu.

"Misalnya Habib Lutfi dipilih menjadi Wantimpres sebagai legacy bahwa Jokowi dekat ulama dan habib. Termasuk (penunjukan) Sukarwo menegaskan Jokowi punya pertalian politik dengan Demokrat," tandasnya.

(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin/Seno Tri Sulistiyono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved