Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Awal Tahun Depan, Pemerintah Mulai Bangun Jalan di Ibu Kota Baru

"Jadi purwarupa kota itu, kami lagi dibicarakan. Tetapi dalam timeline yang dibuat mudah-mudahan 2021," katanya

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (kiri) memberikan sambutan saat peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta seluruh pihak baik pusat maupun daerah serius menggarap infrastruktur demi kemajuan bangsa dan meningkatkan perekonomian. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mulai membangun infrastruktur dasar pada awal tahun depan di lokasi ibu kota baru, Kalimantan Timur.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah saat ini masih menyusun masterplan atau rencana induk pembangunan ibu kota baru.

Baca: Sebut Minim Pengakuan, Kadin Kaltim Minta Pengusaha Lokal Dilibatkan dalam Pembangunan Ibu Kota Baru

"Jadi purwarupa kota itu, kami lagi dibicarakan. Tetapi dalam timeline yang dibuat mudah-mudahan 2021 sudah bisa groundbreaking (peletakan batu pertama)," ujar Suharso di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/2019).

"Nanti sebelum groundbreaking, tentu infrastruktur dasar termasuk zonasi jalan-jalan nasional sudah bisa mulai dibangun, semester pertama tahun depan," sambung Suharso.

Namun, Suharso belum dapat merinci berapa panjang luas jalan dan infrastruktur dasar lainnya yang akan dibangun pada awal tahun depan.

Menurutnya, rencana induk pembangunan ibu kota seperti zonasi pemerintahan, ruang terbuka, perkotaan dan lainnya diperkirakan rampung pada semester pertama 2020.

"Pra-masterplan-nya sudah selesai dan sekarang bergerak keberikutnya masterplan. Tentu kita sekarang memastikan seseorang yang bisa menggambarkan dengan pas mengenai zonasi dari ibu kota itu," tutur Suharso.

Ia menjelaskan, pada intinya pembangunan ibu kota baru nantinya bukan hanya sekadar memindahkan bangunan fisik saja dari Jakarta ke Kalimantan Timur, tetapi juga budaya kerja dan sistem birokrasi digital di pemerintahan ke depan.

"Jadi ibu kota baru mempercepat transformasi ekonomi dan kehadirannya tentu harus memberikan nilai tambah secara luas, tidak hanya Kalimantan sentri tapi Indonesia sentris," tutur Suharso.

Lokasi ibu kota baru nantinya, kata Suharso, akan dibangun berbagai klaster yang mengikuti perkembangan zaman. Misalnya, pendidikan, kesehatan, serta pusat riset dan inovasi, hingga moda transportasi.

Adapun biaya pembangunan ibu kota baru Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, diperkirakan mencapai Rp 466 triliun.

Baca: Soal Rencana Pembangunan Ibu Kota Baru, Luhut: Akhir Tahun Depan atau Awal 2021

Anggaran tersebut berasal dari APBN sebesar 19,2 persen atau Rp 89,4 triliun, dari skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebesar 54,4 persen atau Rp 253,4 triliun dan dari swasta sebesar 26,4 persen atau sebesar Rp 123,2 triliun.

"Semaksimalnya memang kami tidak akan gunakan sumber-sumber pembiayaan yang pada umumnya, kami ingin gunakan sumber-sumber dana pembangunan baru termasuk undang investor asing," tutur Suharso.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved