Selasa, 30 September 2025

Tak Setujui Kebijakan Nadiem Makarim, Jusuf Kalla Sebut Penghapusan UN buat Generasi jadi Lembek

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kebijakan 'Merdeka Belajar' soal penghapusan UN 2021 membuat siswa tidak bekerja keras dalam belajar.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: bunga pradipta p
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat ditemui di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019). 

Akan tetapi yang harus diperbaiki itu adalah hasil pendidikannya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Warta Kota/henry lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Warta Kota/henry lopulalan (Warta Kota/henry lopulalan)

Mengetahui Sistem Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter

Disampaikan Nadiem Makarim, Asesmen kompetensi minimum bukanlah untuk mengevaluasi prestasi murid, namun untuk melihat kualitas sekolah.

"Ini hanya sebagai tolak ukur sekolahnya sedang di mana. Jadi ini sebenarnya kita melakukan penilaian standar nasional adalah untuk mengetahui tingkat sekolahnya ini sudah mencapai nggak level minimun?" kata Nadiem dilansir dari Youtube KompasTV, pada Kamis (12/12/2019).

Lebih lanjut, penilaian Asesmen Kompetensi Minimum ini dapat memetakan sekolah-sekolah dan daerah-daerah berdasarkan kompetensi minimumnya masing-masing.

Adapun materi dari Asesmen Kompetensi Minimum adalah literasi dan numerasi.

Dilansir dari Kompas.com, Nadiem menjelaskan bahwa literasi bukanlah hanya kemampuan membaca.

Literasi adalah kemampuan menganalisa suatu bacaan, sehingga siswa mampu untuk mengerti atau memahami konsep di balik tulisan.

Sedangkan Numerasi adalah kemampuan menganalisa untuk menggunakan angka-angka dalam matematika.

Numerasi bukan hanya kemampuan menghitung.

Numerasi adalah kemampuan mengaplikasikan konsep hitungan di dalam suatu konteks yang abstrak atau yang nyata.

Selain Asesmen Kompetensi ini ada pula survei karakter.

Survei karakter merupakan penilaian kepada siswa tentang penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara di lingkungan sekolah.

Menurut Nadiem, dari penanaman nilai-nilai Pancasila itu akan diketahui kondisi siswa baik dari lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga.

Selain itu, ia menuturkan dari survei karakter ini akan dilihat apakah diberikan ajaran yang tidak toleran atau telah diberikan kesempatan untuk beropini. (*)

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan