Senin, 29 September 2025

Penghapusan Ujian Nasional

Nadiem Makarim Bocorkan Pengganti UN 2021 akan Berbasis Komputer dan Siswa Tak Perlu Menghafal Lagi

Nadiem Makarim akan mengganti program ujian nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter pada 2021 mendatang.

TRIBUNNEWS/FAHDI FAHLEVI
Mendikbud Nadiem Makarim di acara Rapat Koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akan mengganti program ujian nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter pada 2021 mendatang.

Meskipun UN akan diganti, Nadiem Makarim memastikan Ujian Nasional 2020 akan tetap dilaksanakan seperti rencana sebelumnya.

Nadiem menjelaskan, penggantian tersebut dengan pertimbangan setelah dilakukan persiapan oleh pihak sekolah dan siswa untuk menghadapinya.

"Pada tahun 2021, UN itu akan diganti menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter," jelas Nadiem Makarim saat Rapat Koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).

Dikutip dari YouTube Kompascom Reporter on Location, Nadiem Makarim menjelaskan, pelaksanaan program pengganti UN itu akan dilakukan berbasis komputer.

Selain itu, nantinya pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.

"Ini sudah pasti computer based, dilaksanakannya di saat yang sama," jelas Nadiem.

Mendikbud mengatakan, format dari program tersebut kemungkinan adalah pilihan ganda.

Namun, ia menjelaskan, meskipun bentuknya pilihan ganda, nantinya bersifat pertanyaan yang berisi permasalahan.

"Kalau computer based, ada kemungkinan sudah pasti format yang paling memudahkahkan contohnya pilihan ganda, tapi bersifat pertanyaan dan problem setnya," jelasnya.

Nadiem Makarim
Nadiem Makarim (dok. ICANDO)

Selain itu, perbedaan UN dengan program pengganti ini menurut Nadiem adalah, tidak ada lagi beban stres yang dirasakan oleh wali murid dan siswa.

"Tapi kuncinya, yang sudah berubah adalah, ini tidak jadi beban stres buat orangtua dan murid," kata Nadiem.

Perbedaan yang kedua menurut Nadiem, tidak ada lagi hafalan dalam proses pembelajaran.

"Nggak ada tuh mau hapal apa nggak bisa, apa yang mau dihafal?" tanya Nadiem.

Alasannya, ia mengatakan, siswa sudah tidak diberi materi hafalan oleh guru.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan